Nasional

Rumah Pintar Beratap Daun Sagu Cerdaskan Warga di Tatakra, Papua

Kebersamaan anak anak papua dan anggota tni

GILANGNEWS.COM - Senyum gembira menghiasi wajahanak-anak Kampung Tatakra, Distrik Web, Kabupaten Keerom. Bagaimana tidak, lebih dari 30 tahun anak-anak di kampung itu tak pernah mendapatkan pendidikan. Jangankan sekolah dasar, pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) pun tak pernah diterimanya.

Sejak 3 bulan lalu 30 anak-anak usia sekolah belajar  mengenal huruf dan angka dari prajurit TNI Yonif Raider 700/WYC yang bertugas sebagai pasukan pengamanan perbatasan antara Papua dan Papua Nugini.

Setiap harinya, mulai dari pukul 08.00 WIT sampai 11.30 WIT, anak-anak itu diberikan pelajaran cara membaca, menulis dan berhitung (calistung). Pelajaran calistung juga berlaku bagi anak  didik para TNI itu berumur 11 tahun.

"Anak-anak dan masyarakat setempat mengaku baru mendapatkan pelajaran ini pertama kalinya. Dari dulu, kampung ini memang tak pernah ada sekolah," kata Komandan Batalyon Raider 700/WYC, Letkol Inf Horas Sitinjak, dilansir gatranews Rabu (1/3).

Untuk membuat anak-anak itu lebih rajin dan nyaman belajar, anggota TNI mendirikan rumah pintar di kampung tersebut. Bangunan semi permanen yang dibangun dari pelepah pohon sagu dan beratapkan daun sagu berdiri megah dengan luas bangunan 6x10 meter.

Walaupun tak memiliki lantai keramik, namun motivasi belajar anak-anak itu sangat tinggi, terlebih dibantu dengan alat  bantu belajar berwarna-warni dan sejumlah buku cerita tentang hewan dan kehidupan masyarakat.

"Kami memiliki 3 orang anggota yang secara bergantian mengajar setiap harinya, kecuali hari Minggu," kata Horas lagi.

Ide membuat rumah pintar, pada awalnya ide dari Komandan Pos Tatakra, Letda Inf Dwiyanto Teguh yang melihat banyaknya anak-anak berkunjung ke pos dan tak bisa membaca dan menulis.

"Untuk pendirian rumah pintar, kami tetap berkoordinasi dengan kepala kampung dan ondoafi (kepala suku) dan gagasan ini disambut baik oleh mereka dan masyarakat setempat," paparnya.

Bahkan dalam sebuah kesempatan Danyon Horas juga memberikan materi calistung kepada anak-anak di kampung itu.

"Luar biasa, hanya dalam waktu 3 bulan, mereka sudah lancar membaca dan menulis. Saya bangga dengan keberhasilan prajurit," ungkapnya.

Sementara itu, Ondoafi Kampung Tatakara menyebutkan keberadaan pos TNI di kampung ini banyak membantu masyarakat. Tak hanya belajar calistung kepada anak-anak, namun juga memberikan pengetahuan bercocok tanam dan beternak.***


Tulis Komentar