Nasional

Bahaya Skip Challenge Bisa Buat Pingsan dan Kejang Kejang, Berikut Videonya

Permainan Skip Challenge

GILANGNEWS.com - Di internet sedang marak skip challenge atau pass out challenge yang dilakukan anak-anak sekolah. Hati-hati, tantangan ini penuh risiko yang membahayakan.

Anak-anak melakukan skip challenge dengan menekan dada temannya keras-keras sampai yang bersangkutan kejang dan pingsan sesaat. Dianggap lucu dan menantang, anak-anak sekolah pun merekam permainan ini dan mengunggahnya ke jejaring sosial, sehingga menjadi viral.

Dr dr Rizaldy Pinzon, MKes, SpS dari RS Bethesda Yogyakarta menjelaskan dinding dada yang harusnya mengembang dan mengempis, saat ditekan dengan sangat keras dapat menyebabkan kondisi yang disebut asfiksia traumatik. "Asfiksia merupakan istilah untuk kekurangan pasokan darah dan oksigen," kata dr Pinzon kepada detikHealth.

dr Pinzon menuturkan aliran darah otak normal adalah 50cc/ 100 gram jaringan otak per menit. Apabila turun sampai kurang dari 30 cc/ 100 gram jaringan otak per menit maka akan menyebabkan gangguan fungsi otak.

"Termasuk global brain iskemia yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan kejang. Tekanan yang sedemikian berat di dinding dada menghalangi pertukaran gas normal dan menyebabkan asfiksia," sambungnya.

Nah, bila aliran darah secara global turun akan menyebabkan hilangnya kesadaran. Permainan ini menjadi berbahaya karena kekurangan pasokan oksigen ke otak yang terjadi berulang kali akan dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Medical director Gramercy Heart and Vascular Centre Mount Elisabeth Novena Singapura, dr Nikolas Wanahita juga sepakat permainan ini sangat berbahaya. dr Niko, demikian dia biasa disapa, lebih concern pada yang terjadi saat jatuh pingsan.

"Kalau jatuh pingsan Kena kepala Kan bisa gegar otak, dan sebagainya," ucap dr Niko saat berbincang degan detikHealth.

Efek yang dialami anak-anak yang bermain skip challenge, kata dr Niko, namanya vasovagal syncope. Ini terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap pemicu pingsan. Setelah terpicu, akan terjadi penurunan kesadaran secara mendadak dalam denyut jantung dan tekanan darah yang akan mengurangi aliran darah ke otak.

"Tekanan darah dan detak Jantung bisa drop sekali, maka itu jadi pingsan. Kalau ada underlying masalah jantung bisa menyebabkan fatalitas," imbuh dr Niko.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pun sudah melarang para siswa melakukan tantangan semacal itu. Sebaliknya, sebaiknya melakukan aktivitas yang positif dalam mengekspresikan diri.(vit/fds)

 


Tulis Komentar