PEKANBARU, GILANGNEWS.com - Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain memimpin apel serah terima jabatan (Sertijab) Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) dan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) di ruang Bengkalis, Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Pekanbaru, Rabu (22/3/17).

Sertijab Dirreskrimum dilakukan dari pejabat lama, Komisaris Besar Polisi (KBP) Surawan kepada pejabat baru, KBP Agus Santoso yang sebelumnya menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Fidter Bareskrim Polri. Sementara Surawan dimutasikan ke jabatan baru sebagai Kabag Infotek Rajianbang Lemdiklat Polri.

Untuk jabatan Dirreskrimsus, KBP Rivai Sinambela diganti KBP Johnny Eddizon Isir, SIK MTCP yang sebelumnya bertugas sebagai dosen utama Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lembdik Polri. Sinambela dipindahkan sebagai Analis Utama Bagjianbang Sespim Lemdiklat Polri.

Dalam amanatnya, Kapolda Riau menyebutkan sertijab di lingkungan Polri merupakan hal yang wajar dan biasa. Ini sebagai wujud dinamisnya orgnisasi sejalan perkembangan tuntutan tugas.

"Sertijab juga dalam rangka pembinaan karir personil di mana hal ini harus kita pahami bersama, serta kepecayaan yang diberikan pimpinan,' kata Zulkarnain dilansir riauterkini,com.

Kepada pejabat yang baru dilantik, Kapolda Riau mengucapkan selamat atas promosi jabatan yang diberikan pimpinan dan selamat bertugas.

"Segera prioritaskan penyelesaian tugas dan pekerjaan yang telah dilakukan pejabat sebelumnya," katanya.

Usai memimpin apel sertijab dua pejabat penting di lingkungan Polda Riau, Kapolda Zulkarnain menyebutkan, dirinya sudah menginstruksikan kepada dua pejabat yang baru dilantik untuk memfokus pada penyelesaikan kasus kasus yang menonjol.

Misalnya di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) ditekankan pada isu perjudian, pencurian sepeda motor dan pencurian dengan kekerasan menggunakan senjata api. "Saya minta ketiga isu harus jadi perhatian. Sikap habis para pelakunya," tukasnya.

Sedangkan untuk Dirreskrimsus yang baru, Kapolda Riau meminta sikat habis pelaku penyelundupan, seperti konveksi, miras barang barang elektronik.

"Di sini rawan penyelundupan. Oleh sebab itu saya bilang ke Direktur Reserse Kriminal Khusus, kalau barang barang haram itu masuk ke daerah kita sikat. Kalau untuk konveksi silahkan berkoordinasi dengan Pihak Bea dan Cukai," tandasnya.***