Riau

Tiga Tahun Buron, Dua Tersangka Pembunuhan di Rohul Tertangkap

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, SIK, MM

PEKANBARU, GILANGNEWS.com - Tim Subdit III Unit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau meringkus 2 tersangka pelaku pembunuhan di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, SIK, MM membenarkan penangkapan kedua tersangka kasus pembunuhan yang terjadi, Juni 2014 lalu. "Lebih tiga tahun dikejar, dua dari belasan pelaku pembunuhan ini berhasil diringkus unit Jatanras Ditreskrimum Polda Riau," ujar Guntur, Senin kemarin.

Dikatakan, satu dari dua pelaku yang diamankan itu, berinisial AD, diduga otak pelaku. Kasus penganiayaan yang berujung pada hilangnya nyawa orang ini berawal konflik lahan. Korban yang bernama Tigor Samosir dan tiga temannya hendak melakukan pembersihan lahan di Desa Pauh. Kemudian kelompok yang dipimpin tersangka AD tiba dan langsung melakukan pengeroyokan, sehingga Tigor Samosir meninggal dunia. Sementara tiga rekannya mengalami luka luka serius.

"Tersangka AD sudah ditangkap pada Ahad kemaren. Selain AD, pihaknya juga berhasil mengamankan satu orang pelaku lainnya pada Kamis pekan lalu, juga di Kandis, Kabupaten Siak," kata Guntur dilansir riauterkini.

Ditambahkan, dari hasil pengembangan sementara ada belasan pelaku lagi yang hendak diburu oleh Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Riau. Salah satu korban yang selamat dari aksi pengeroyokan itu AD dan kawan kawannya, Franky yang juga pelapor kasus ini, mengucapkan terimakasih terhadap tim Jatanras Polda Riau.

Peristiwa itu berawal Juni 2014. Ketika itu, dirinya bersama beberapa orang temannya hendak membersihkan sebuah lahan dengan menggunakan alat berat. Tiba datang kelompok AD menghampiri.

Kelompok AD ini tanpa basa basi langsung melakukan penyerangan terhadap dirinya dan kawan kawannya. Franky sendiri berhasil meloloskan diri. Sedangkan beberapa orang temannya sempat dikeroyok hingga sekarat. "Bahkan seorang teman kami akhirnya meninggal dunia karena dikeroyok menggunakan parang dan benda benda tajam lainnya," kata Franky lagi.

Sepengatahuannya, kelompok AD merupakan orang suruhan untuk menghabisi kelompoknya saat membersihkan lahan. Dia berharap kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut seterang-terangnya. Sehingga oknum di balik permasalahan tersebut bisa juga ditangkap.***


Tulis Komentar