Riau

HM Wardan, Bapak Kelapa Dunia dari Negeri Seribu Parit Inhil

Bupati Inhil, HM Wardan

INHIL, GILANGNEWS.com - Kepedulian dan keberpihakkan Bupati Inhil, HM Wardan, terhadap kelapa dan petani hingga negeri seribu parit itu menjadi hamparan kelapa dunia, sehingga orang nomor satu di kabupaten terluas di Riau ini patut dinobatan sebagai presiden kelapa dunia atau pilihan lainnya sebagai bapak penyelamat kelapa dunia.

Sebelumnya, masyarakat Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), sudah menobatkan HM Wardan sebagai bapak pembangunan desa. Hal ini merujuk pada program prioritas Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ), lantaran pembangunan langsung menyentuh masyarakat.

Tak hanya itu, handalnya HM Wardan dalam mengangkat kesejahtraan petani hingga "tercongkel" marwah dan martabat, membuahkan asa salah seorang tokoh masyarakat GAS, Abdul Salam, agar HM Wardan dinobatkan sebagai Presiden Kelapa Dunia.

Alasan Abdul Salam, sejak HM Wardan menjadi bupati Inhil harga kelapa per kilogramnya naik tajam. Jika sebelumnya Rp500 sekarang menjadi Rp3.200 bahkan di beberapa tempat ada yang sudah berani mematok harga Rp 3.700.

Terkait kepedulian dan keberpihakan HM Wardan terhadap kelapa dan petani, Ketua Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo), Muhaimin Tallo, angkat bicara. Katanya, kelapa di Inhil sudah tumbuh lama ditanam oleh orangtua sebelumnya, sehingga mencapai 432 ribu Ha.

Namun, kata Muhaimin, kalau tidak ada pemimpin yang berpihak kepada petani kelapa maka hamparan kelapa itu akan hilang dan akan menjadi kenangan. "Berkat program dan kegigihan bupati Inhil sekarang yang berpihak kepada petani kelapa dan ini dapat kita rasakan saat ini. Sehingga kami lebih sepakat HM Wardan dinobatkan menjadi Bapak Penyelamat Kelapa Dunia dari Negeri Seribu Parit Bumi Hamparan Kelapa Dunia," saran Muhaimin.

Muhaimin punya alibi sehingga HM Wardan dirasakan sangat layak dinobatkan sebagai Bapak Penyelamat Kelapa Dunia dari Negeri Seribu Parit Bumi Hamparan Kelapa Dunia. Alasannya, atas keseriusan beliau mengurus kelapa sebagai mana programnya yang sudah berjalan dan sudah dinikmati oleh petani.

Penilaian itu ada empat point. Pertama, harga kelapa yang dulunya selalu anjlok sekarang dapat dinikmati oleh petani kelapa, bahkan harga stabil. Kedua, Program normalisasi parit dibuktikan dengan bantuan 16 unit excavator.

Ketiga, Program replanting dibuktikan dengan mendatangkan ahli palma dari Manado melahirkan bibit sri gemilang yang sudah sertifikasi. Keempat, tidak setuju atas pelarangan ekspor kelapa sebagaimana dibuktikan dalam beberapa pertemuan bahkan di gedung Nusanta V DPR/MPR RI bersama Perpekindo tahun lalu menolak ada pelarangan ekspor kelapa dan HM Wardan juga bersurat kepada Menteri Perdagangan RI.

"Itulah dasar penilaian Perpekindo untuk dinobatkan sebagai Bapak Penyelamat Kelapa," ungkap Muhaimin, dilansir daririau.

Muhaimin juga menaruh harapan, Pak Wardan menambahkan program agar memberi pendampingan tenaga ahli atau penyuluh pertanian kelapa, di tempatkan disetiap desa dan membuat rumah kelapa. Rumah berbahan dasar pohon kelapa di tempatkan tengah-tengah kota Tembilahan.

"Semoga program yang berawal dari Pak Wardan sebagai bupati Inhil , Negeri Seribu Parit dan Bumi Hamparan Kelapa Dunia, dapat diketok tularkan oleh kabupaten penghasil kelapa di nusantara," doa Muhaimin.***


Tulis Komentar