Riau

Masyarakat Kembali Diresahkan Aksi Prostitusi di Simpang Kasus dan Blok A Belilas Inhu

RENGAT, GILANGNEWS.com - Sekalipun sudah ada perjanjian dengan Upika (Unsur Pimpinan Kecamatan) yang terdiri dari Camat,  Kapolsek, Danramil, Pemuda Pancasilla, Persatuan Pengajian dan berbagai elemen masyarakat lainnya, namun itu tidak berpengaruh buat para pengusaha kafe dan tempat karaoke plus yang ada di Blok A dan Simpang Kasus Belilas Keluarahan Pangkalan Kasai Kecamatan Siberida Kabupaten Inhu Provinsi Riau, mereka tetap kembali buka dan menjamur seperti sedia kala.

Dengan beroperasinya kembali kafe dan karaoke plus yang diduga menjadi tempat prostitusi khususnya di blok A dan Simpang Kasus Belilas kecamatan Seberida, warga setempat menyebutnya sebagai kampung Dolly yaitu kampung tempat prostitusi, sementara aparat di daerah itu tampak dipermainkan pelaku usaha, karena semena-mena bisa kembali beroperasi.

"Kita berharap pemerintah dan kepolisian maupun instansi terkait lainnya benar-benar serius memberantas Pekat (Penyakit Masyarakat) seperti kafe atau warung remang-remang serta karaoke plus yang menjadi lokassi prostitusi, judi, miras dan lainnya. Beberapa pekan terakhir ini diakui Pekat untuk di Inhu sangat tumbuh subur bak jamur di musim hujan," kata salah seorang warga Inhu Jumadi, Jumat (4/8/2017).

Dengan kembalinya kafe serta karaokean yang dulunya pernah ditutup karena menjadi lokasi prostitusi, menurut Jumadi ini sangat menciderai perasaan warga dan tatanan sosial, kemudian pemerintah juga akan dipandang lemah oleh masyarakat karena lokasi yang pernah ditutup beroperasi lagi namun tidak ada langkah tegas.

"Maka ini menjadi perseden buruk bagi pemerintah, harus segera ditutup lagi demi nama baik pemerintahan kita," pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Pengajian Kelurahan Pangkalan Kasai, Ibu Lina saat dikonfirmasi Jumat (4/8/2017) pagi melalui selulernya mengatakan, pihaknya telah berencana turun pada hari Ahad besok ke lokasi tersebut.

"Mungkin kami akan langsung saja membakar tempat kafe karaoke dan warung tuak yang ada di Simpang Kasus Belilas. Karena mereka tidak lagi bisa diperingati dengan kata-kata," tegasnya.


Tulis Komentar