Pekanbaru

Diduga Curi Arus Listrik, Hotel Bintang 4 di Pekanbaru Ini Terancam Denda Rp 9 Miliar

PEKANBARU, GILANGNEWS.com - PLN Riau memutus listrik ke salah satu hotel berbintang di Pekanbaru. Alasannya, dugaan pemakaian alat untuk memanipulasi pengukuran penggunaan listrik.

Kamis (7/9/2017), deru mesin diesel terdengar dari sebuah hotel berbintang di Pekanbaru. Penggunaan ganset raksasa itu ternyata karena arus listrik hotel yang berada di kawasan elite Pekanbaru itu diputus PLN.

Ketika dimintai konfirmasi, pihak PLN Wilayah Riau membenarkan adanya pemutusan listrik tersebut. Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau Dwi Suryo Abdullah tidak membantah bila pihaknya disebut melakukan pemutusan listrik.

"Benar kami memutus arus listrik ke salah satu hotel. Pemutusan dilakukan tim P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) yang didampingi pihak kepolisian. Tim P2TL dari PLN Cabang Pekanbaru," kata Dwi.

Menurut Dwi, sebenarnya pihaknya merasa kurang etis mengekspos masalah pemutusan arus listrik tersebut. "Tapi karena kami ditanya wartawan, ya kami membenarkan saja," kata Dwi.

Menurut Dwi, pemutusan tersebut dilakukan setelah tim P2TL menemukan alat yang bisa mempengaruhi pengukuran energi listrik di hotel tersebut. Pemutusan arus listrik ini sudah dilakukan tim P2TL pada 7 Agustus 2017 pada hotel yang sering menjadi tempat menginap para pejabat pemerintah pusat.

"Kita memang memutuskan arus listrik atas temuan tim P2TL itu. Namun saat ini pihak hotel telah membuat sanggahan atas pemutusan tersebut," kata Dwi.

Sanggahan atas pemutusan itu, kata Dwi, akan dijawab pihak PLN. Atas temuan P2TL, pihak hotel harus membayar denda sebesar Rp 9 miliar.

"Kita tetap memberikan waktu untuk pihak hotel atas masalah tersebut. Batas waktunya selama 60 hari. Saat ini baru 30 hari berjalan. Kalau sampai batas waktu 60 hari tidak diselesaikan, ya terpaksa kita putus rampung (pemutusan sebagai pelanggan PLN). Artinya, mereka kita persilakan untuk berhenti menjadi pelanggan kami," kata Dwi.

Pihak wartawan sudah berulang kali mencoba meminta konfirmasi kepada pihak manajemen hotel tersebut. Namun sayangnya, petugas resepsionis hotel tersebut mengatakan harus ada perjanjian terlebih dahulu untuk bisa meminta konfirmasi kepada pihak manajemen. Saat diminta nomor humas dan manajer, namun tidak diberikan. Wartawan juga sudah meninggalkan nomor kontak kepada pihak hotel. Namun itu pun tidak pernah dihubungi pihak hotel.

 


Tulis Komentar