Dunia

Israel Dukung AS Pangkas Bantuan buat Pengungsi Palestina

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut mendukung rencana AS untuk memangkas bantuan bagi badan pengungsi PBB yang mengurusi pengungsi Palestina secara bertahap.

GILANGNEWS.COM -  Israel mendukung kemungkinan pemangkasan dana oleh Amerika Serikat kepada badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang memberikan bantuan bagi para pengungsi Palestina (UNRWA).

Menurut seorang pejabat tinggi Israel Sabtu (6/1), Israel menginginkan agar pemotongan itu dilakukan secara bertahap.

Trump pada awal pekan ini mengancam akan menahan bantuan dana di masa depan bagi Badan Pekerjaan dan Pemulihan PBB (UNRWA) karena Palestina dianggap tidak memiliki kemauan untuk melakukan pembicaraan perdamaian dengan Israel.

Ide Trump itu dikecam oleh Palestina sebagai bentuk pemerasan dengan ancaman dan pada awalnya mendapat reaksi beragam di Israel. Sejumlah pejabat memperingatkan bahwa pemotongan bantuan keuangan bagi Palestina bisa berbahaya.

"Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu) mendukung pemotongan secara berkala ke UNRWA," kata seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya.

Laman pemberitaan Axios melaporkan, Jumat (5/1), bahwa Amerika Serikat telah membekukan dana sebesar 125 juta dolar AS (sekitar Rp1,67 triliun) untuk UNRWA, namun seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pemerintah belum mengambil keputusan apa pun.

Kantor PM Netanyahu mengatakan dalam pernyataan singkat bahwa sang perdana menteri "mendukung pendekatan kritis Presiden Trump dan meyakini bahwa langkah praktis harus diambil untuk mengubah keadaan, yakni bahwa UNRWA sedang melanggengkan masalah pengungsi Palestina dan bukan justru menyelesaikannya."

UNRWA membantu banyak penduduk di Jalur Gaza dan pemotongan anggaran bisa meningkatkan ketegangan dengan Israel, yang merupakan penyalur utama bantuan ke wilayah itu.

Amerika Serikat merupakan penyumbang terbesar kepada badan PBB tersebut. Menurut laman UNRWA, janji bantuan AS hingga 2016 ke badan itu berjumlah hampir 370 juta dolar AS (sekitar Rp4,96 triliun).

Kepala negosiator perdamaian Palestina, Saeb Erekat menyatakan ancaman Trump untuk menghentikan bantuan bagi UNRWA bisa membuat anak-anak pengungsi Palestina kelaparan.


Tulis Komentar