Nasional

Setahun Diluncurkan, Baru 18 Proyek PINA Berjalan

Pemerintah mencatat, baru sekitar 18 dari 34 proyek berskema Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA) yang berjalan sejak setahun program ini diluncurkan.

GILANGNEWS.COM - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencatat, baru sekitar 18 dari 34 proyek berskema Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA) yang berjalan sejak setahun program ini diluncurkan.

Proyek tersebut, yaitu pembangunan 15 proyek ruas jalan tol PT Waskita Toll Road dengan nilai mencapai Rp3,5 triliun dan satu proyek jaringan serat optik paket tengah dari Palapa Ring bernilai Rp174 miliar.

Lalu, satu proyek hasil kerja sama strategis antara PT Nusantara Infrastruktur Tbk dengan perusahaan asal Filipina di bidang infrastruktur dengan nilai Rp1,81 triliun. Terakhir, satu proyek Bandar Udara Internasional Kertajati oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dengan nilai Rp932 miliar.

Staf Khusus Menteri PPN/Bappenas Eko Putro Adijayanto mengatakan, pemerintah semula memetakan, ada sekitar 20 proyek yang akan berjalan dengan skema PINA. Namun, dua diantaranya belum mencapai kesepakatan sampai akhir tahun kemarin.

Dua proyek tersebut, yaitu proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Barubara di Meulaboh, Aceh senilai Rp7,5 triliun dan proyek PT Waskita Toll Road fase dua utuk jalan tol Trans Jawa dan non Trans Jawa senilai Rp135 triliun.

"Untuk proyek yang PP Energi dan Waskita Toll Road fase dua itu belum, masih ada pertimbangan dari investor," ujar Eko, Kamis (18/1).

Eko pun bilang, pemerintah akan meminta pihak investor agar segera merealisasikan komitmennya. "Investor ini harus diberi batasan waktu, karena kan kami maunya mempercepat pembangunan proyek. Kami targetkan pada kuartal I 2018 ini bisa segera berjalan," katanya.

Ia pun berharap 16 proyek yang belum berjalan bisa segera mendapat komitmen dari investor secepat mungkin. Menurut dia, ada beberapa diantaranya yang bisa mendapat investor pada tahun ini. Namun, ia tak menyebutkan secara rinci mengenai proyek mana yang akan didahulukan.

Adapun 16 proyek yang tersisa diantaranya, yaitu tiga proyek ruas jalan tol Trans Jawa dan Non Trans Jawa dari Waskita Toll Road dan dua proyek pembangkit listrik dari PT Pembangkit Jawa Bali (PJB).

Kemudian, enam proyek pembangkit listrik dari PT Indonesia Power, satu proyek transmisi listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, dan satu proyek pembangunan Bandar Udara Internaisional Kertajati fase dua.

Lalu satu proyek Bandar Udara Kulon Progo oleh PT Angkasa Pura I dan PT PP, satu proyek pembangunan pesawat R-80 dari PT Regio Aviasi Industri (RAI), dan pengembangan area terintegrasi Pulau Flores oleh Flores Prosperindo Ltd.


Tulis Komentar