Nasional

Tawa Jokowi Ketika Mendengar Indonesia Disebut Suku

Jokowi

GILANGNEWS.COM - Kisah menarik selalu terjadi ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi kunjungan kerja ke daerah. Seperti yang terjadi siang ini saat memberikan sertifikat tanah di Lampung.

Tiada kunjungan kerja tanpa hadiah sepeda. Di sana, Jokowi seperti biasa menanyakan orang yang mau menjawab pertanyaannya seputar Pancasila, suku, atau provinsi di Indonesia.

Waluyo, warga Pringsewu, mengangkat tangan dan maju karena merasa mampu menyebutkan tujuh suku di Indonesia. Namun, hal itu tidak terlihat ketika ia naik ke atas panggung.

“Sebutkan tujuh suku,” kata Jokowi.

“Suku Indonesia,” jawab Waluyo dengan lantang.

Jawaban itu sontak membuat banyak tamu bahkan Jokowi tertawa mendengarnya. Waluyo kembali ditanyakan hal sama.

Ia perlahan mulai bisa menyebutkannya dengan benar seperti Suku Jawa, Sunda, Batak, Madura, dan Ambon. Ia kembali terdiam ketika diminta lanjut menyebutkan suku lain.

Jokowi membantu Waluyo perlahan-lahan dengan memberi petunjuk.

“Ayo suku di Kalimantan. Huruf depannya D, terus A. Suku Da..,” kata Jokowi.

“Suku daerah,” jawab Waluyo.

Lagi, jawabannya membuat riuh tamu di sana. Jokowi berulang kali memberikan petunjuk tetapi Waluyo tidak bisa menjawab dan memutuskan menyerah.

“Menyerah nih? Ya sudah, meski menyerah tidak apa-apa sepedanya diambil,” kata mantan Wali Kota Solo ini.

Sorakan penonton jelas terdengar karena beberapa kali mereka meminta Jokowi mengganti Waluyo dengan yang lain.

Setelah turun panggung, Jokowi masih menanyakan suku yang ia maksud kepada Waluyo. Tetapi Waluyo hanya tersenyum sambil membawa sepedanya ke belakang.

Di Lampung Selatan, Jokowi menyaksikan pembagian 3500 sertifikat tanah. Ia berpesan, sertifikat yang diterima dijaga baik. Bahkan, ia meminta sertifikat agar dilaminating dan difotokopi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta masyarakat menghitung betul kemampuan jika akan menjadikan sertifikat sebagai jaminan di bank. Uang yang diterima ditegaskan tidak boleh untuk membeli barang-barang mewah.

“Gunakan sepenuhnya untuk modal kerja, investasi. Jangan sampai dibelikan mobil, motor. Nanti tidak bisa angsur, mobil ditarik dealer, sertifikat diambil bank,” kata Jokowi menegaskan.


Tulis Komentar