Pekanbaru

Coffee Morning: Firdaus Bahas Merosotnya Ekonomi, Daya Beli Turun, Gizi Buruk, Hingga Seni Budaya

irdaus didampingi Rusli Effendi saat berpidato di acara Coffe Morning Komunitas dan Pengurus Partai Demokrat Riau.

GILANGNEWS.COM - Acara Coffee Morning bersama komunitas dan pengurus DPD Partai Demokrat yang berlangsung tadi pagi, Sabtu 27 Januari 2018 berlangsung meriah. Acara dibuka dengan sambutan mewakili komunitas seniman, komunitas wartawan yang mengaku sangat akrab dengan Walikota Pekanbaru DR. H. Firdaus, ST, MT, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan komunitas pekerja penyapu jalan. Dalam sambutan singkatnya, komunitas ibu-ibu pekerja penyapu jalan ini sempat melontarkan keresahannya terkait kesejahteraan hidup dan berharap peningkatan kesejahteraan hidupnya.

“Kami sangat mendukung pencalonan Bapak Firdaus dan Bapak Rusli Effendi dan kami sangat berharap agar kesejahteraan penyapu jalan lebih ditingkatkan lagi perhatiannya jika Pak Fir dan Pak Rusli terpilih.” pinta Ibu yang mewakili pekerja penyapu jalan.

Selanjutnya, paslon Firdaus-Rusli yang naik keatas panggung. Dalam pidatonya, Firdaus menyampaikan bahwa Provinsi Riau merupakan penyumbang devisa negara terbesar se Indonesia.

“Dari 34 provinsi yang ada di Indonesia ada 4 provinsi yang terbesar menyumbangkan pendapatannya untuk negara yakni Riau, Aceh, Kalimantan Timur dan Papua. Sektor unggulan masih didominasi minyak dan gas, 50% produksi minyak dan gas Indonesia berasal dari tanah melayu Riau. Kemudian kita juga mempunyai kebun kelapa sawit dan kebun karet terluas di Indonesia, penghasil sagu terbesar di Indonesia, penghasil kelapa terbesar di dunia, itulah sebabnya penghasilan kita bukan hanya untuk masyarakat Riau tapi untuk seluruh saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air.” jelas Firdaus

Firdaus juga menyinggung soal menurunnya daya beli masyarakat dari pantauan paslon ini kesejumlah titik pasar-pasar tradisional teramai, dari Pekanbaru hingga kabupaten/kota lainnya.

“Dari pantauan kami, daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pangan menurun sebanyak 30%, untuk sandang daya beli masyarakat turun hingga 50%, begitu juga investasi masyarakat seperti emas yang mengalami penurunan hingga 50%, dan ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi Riau muali dari tahun 2014 hingga sekarang mengalami penurunan drastis dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, atau 2.25% berbanding 4,5% pertumbuhan ekonomi nasional, akibat yang menyedihkan adalah gizi buruk anak-anak Riau diatas angka rata-rata nasional, yakni 3,9% dibandingkan rata-rata nasional 3,1%.” Jelas Firdaus kepada hadirin.

Menurut Firdaus, kondisi ini sangat ironis mengingat Riau merupakan provinsi yang kaya raya. Menurutnya ini akibat manajemen kepemimpinan yang kurang baik . Untuk itu dia mengajak hadirin agar lebih bijak menentukan pilihan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Juni 2018 nanti. Dia juga memohon doa restu kepada hadirin untuk mendukung paslon Firdaus-Rusli sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau kedepan.

Firdaus juga berbicara bidang kebudayaan untuk menanggapi komunitas seniman. Menurutnya budaya adalah identitas bangsa. Firdaus juga mengapresiasi komunitas seniman yang menurutnya merupakan orang-orang pilihan yang memberikan sumbangsih kedamaian dan kesejukan jiwa.

“Bung Karno dalam trisakti mengatakan bahwa kita harus berkepribadian dalam budaya. Budaya adalah pribadi kita, dan hendaklah seni dan budaya menjadi penghalus jiwa kita.”

Sebagai penutup, Firdaus menyampaikan keberpihakannya kepada penyapu jalan. Keberpihakan itu pernah dibuktikannya saat menegur Kadis terkait yang memotong anggaran THR penyapu jalan. Firdaus menyampaikan bahwa kejadian itu tak akan terulang lagi dan dirinya akan lebih memperhatikan kesejahteraan penyapu jalan yang ia katakan sebagai pahlawan Kota Pekanbaru.

Firdaus juga menyampaikan undur diri terlebih dahulu dan meminta izin kepada ketua DPD Partai Demokrat Riau, Asri Auzar, karena dirinya dan Rusli Effendi sudah memiliki agenda pelantikan pengurus DPC PPP Pelalawan.


Tulis Komentar