Nasional

Ketua Persaudaraan Alumni 212 Bantah Ada Perpecahan

Persaudaraan Alumni 212 diketuai Jubir FPI, Slamet Maarif. Persaudaraan Alumni 212 menyebut Presidium Alumni 212 kini ilegal dan menegasikan keberadaannya.

GILANGNEWS.COM - Ketua Persaudaraan Alumni 212 yang juga dikenal sebagai juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Slamet Maarif menampik kabar perpecahan di tubuh alumni 212.

“Tidak ada perpecahan,” tutur Slamet melalui pesan singkat, Selasa (30/1/2018)

Diketahui, alumni 212 yang sempat berhimpun dalam Presidium Alumni 212, kini dikabarkan terpecah menjadi sejumlah organisasi atau kelompok, antara lain Persaudaraan Alumni 212, Garda 212, dan Korps 212.

Slamet mengatakan, dirinya tak ingin menganggap dinamika tersebut sebagai sebuah perpecahan. Alumni 212, kata Slamet, memiliki tujuan yang sama. Hanya saja, misi yang ditempuh cenderung berbeda-beda.

“Insya Allah semua punya tujuan yang sama untuk membela agama,” kata Slamet.

Sebelumnya terjadi perbedaan pendapat di antara mereka yang selama ini memimpin perhimpunan mantan aktivis bela Islam dalam wadah Presidium Alumni 212.

Penasihat Persaudaraan Alumni 212, Eggi Sudjana mengklaim bahwa kelompoknya yang mendapat izin dan amanat dari Imam Besar FPI, Rizieq Shihab terkait perjuangan alumni 212.

Hal serupa dikatakan Kuasa Hukum Persaudaraan Alumni 212, Kapitra Ampera. Dia menyebut, dengan berdirinya Persaudaraan Alumni 212, maka hal itu sekaligus menegasikan Presidium Alumni 212.

“Kalau ada yang mengatasnamakan Presidium Alumni 212, itu ilegal. Seluruh pengikut yang lain ilegal. Kami tidak bertanggung jawab atas segala aktivitasnya,” ujar Kapitra.

Klaim Eggi dan Kapitra direspons oleh Ustaz Hasri Harahap. Dia menegaskan, Presidium Alumni 212 tetap ada sekaligus menjadi salah satu pewaris semangat dan aspirasi para alumni 212.

Hasri saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Presidium Alumni 212, sementara Habib Umar Al Hamid didapuk sebagai Ketua Presidium Alumni 212.

Kata Hasri, Presidium Alumni 212 bersifat terbuka terhadap setiap kelompok yang dibentuk oleh para alumni 212.

"Jadi kami mengakui itu Garda 212, Korps 212, Aktivis 212. Semuanya menurut kami adalah kelompok-kelompok yang mengambil spirit 212," kata Hasri, Selasa (30/1).

Ketua Garda 212, Ansufri Idrus Sambo turut angkat bicara. Dia tidak keberatan bilamana ada perbedaan pergerakan para alumni 212. Sambo menganggapnya sebagai variasi dalam pergerakan Islam.

"Kan semakin beragam semakin baik," ujar Sambo.

Sambo menganggap Presidium Alumni 212 yang dipimpin Habib Umar Al Hamid sebagai wadah besar yang memayungi kelompok-kelompok alumni 212.

"Modelnya, seperti Perserikatan Bangsa Bangsa. Jadi setiap kelompok mengirimkan wakilnya ke Presidium. Termasuk dari kami, Garda 212," kata dia.

Meski demikian Sambo menyesalkan sikap Persaudaraan Alumni 212 yang menegasikan kelompok lain dalam lingkaran alumni 212. Ia bahkan menyebut sikap itu sebagai bentuk kesombongan.

Menurut Sambo, tak ada yang berhak melarang individu sesama alumni 212 untuk mendirikan organisasi, termasuk dengan menggunakan nama 212.

"Semua boleh bawa nama 212 asal mewarisi spirit umat 212," lanjut Sambo.


Tulis Komentar