Nasional

Satu persatu anggota kelompok Santoso Dilumpuhkan

Santoso
Gilangnews - Tewasnya pentolan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Abu Wardah alias Santoso, tidak serta merta membuat misi satgas Tinombala rampung. Tim gabungan Polri dan TNI ini masih punya PR memburu 19 orang sisa kelompok Santoso yang masih bersembunyi di hutan.
 
Di antara 19 orang itu terdapat kaki tangan Santoso yakni Basri dan Ali Kalora. Ada pula Nurmi Usman alias Oma yang merupakan istri Basri.
 
Namun, kemarin istri Santoso, Jumiatun Muslim alias Atun alias Bunga alias Umi Delima menyerahkan diri kepada aparat keamanan di sekitar Desa Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir, Sabtu (23/7).
 
Sebelumnya, Jumiatun Muslimayatun alias Delima, berhasil kabur saat baku tembak pada Senin (18/7) lalu yang berujung tewasnya Santoso dan Mukhtar. Delima menyerahkan diri kepada Tim Alfa 17 Yonif 303 Kostrad.
 
Saat itu, sekitar pukul 08.00 tim Alfa melaksanakan penyergapan di sebuah gubuk dan menemukan satu orang perempuan atas nama Delima yang merupakan istri dari Santoso.
Saat dilaksanakan penyergapan, perempuan tersebut menyerahkan diri sehingga tim Alfa 17 tidak menembak tetapi tetap waspada dan siap menembak jika perempuan itu melakukan perlawanan.
 
Delima kemudian telah dibawa ke Kotis Sektor 1 Poso Pesisir Utara oleh tim Alfa 17 di bawah pimpinan Sertu Tarigan.
 
Menyerahnya Delima semakin meyakinkan bahwa kelompok Santoso sudah lemah saat ini. Sebelumnya, sebelum Santoso tewas, sejumlah anggotanya ditangkap Satgas Tinombala karena kelaparan dan berusaha mencari makanan di pemukiman penduduk.
 
Sesaat setelah tewasnya Santoso, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan kekuatan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) melemah setelah Santoso tewas ditembak.
 
"Kelompoknya melemah karena otomatis Santoso kan digugurkan sebagai pimpinan. Sudah pasti melemah," kata Tito saat menghadiri HUT Korps Adhyaksa di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (22/7).
 
Selain pentolannya dinyatakan tewas, tujuh anak buah Santoso juga ikut tewas. Diperkirakan, total anggota MIT tinggal 19 orang.
 
"Tapi masih ada beberapa orang yang kita tahu mereka memiliki kemampuan dan militansinya tinggi," ujarnya.
 
Oleh karena itu, Tito menyatakan tidak akan menarik pasukannya dari Poso. Menurut dia, operasi Tinombala bakal diperpanjang guna melumpuhkan sisa anggota MIT.
 
"Operasi ini sangat efektif karena operasi gabungan ini medan yang luas seperti itu. Tadinya indikatornya bahwa operasi ini berhasil, tadinya kelompok ini berhasil mereka yang mendikte dan melakukan serangan di mana-mana," ucap Tito.
 
"Kalau kita cabut sekarang ini, kami yang tahu persis bagaimana ancaman di sana. Kalau sekarang ini bisa muncul kembali, rebound, regrouping, konsolidasi kembali," tandas Tito.
 
Kapolri juga meminta agar anggota kelompok Santoso segera turun gunung. Dia meminta agar mereka segera menyerahkan diri.
 
"Kita lanjutkan (Operasi Tinombala) baik dengan cara penggunaan operasi secara keras dan persuasif. Tolong disampaikan saya pribadi imbau kepada saudara-saudara kita yang ada di atas agar lebih baik turun gunung," kata Tito di Palu, Rabu (20/7).
 
Menurut Tito, sebaiknya mereka menghadapi proses hukum yang berlaku. Hal tersebut guna kemaslahatan bersama agar masyarakat di Poso nyaman.
 
"Mereka sangat anti dengan bahasa itu, turun gunung hadapi proses hukum yang berlaku kita bantu, demi kemaslahatan Poso," ujarnya. [P]
 
Sumber Merdeka.com


Tulis Komentar