Nasional

SBY Akan 'Berjihad' Bongkar Konspirasi di Balik Kasus e-KTP

SBY menilai ada konspirasi besar di balik pengusutan kasus e-KTP yang melibatkan Setya Novanto sebagai terdakwa.

GILANGNEWS.COM - Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan melakukan jihad untuk mencari keadilan dalam kasus korupsi e-KTP yang melibatkan Setya Novanto sebagai terdakwa. Dia merasa dirugikan dalam pengungkapan kasus tersebut.

"Saya akan lakukan jihad untuk keadilan," kata SBY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (6/8).

Dia mengatakan akan menyampaikan pengaduan hukum secara resmi. SBY menilai, pengaduan ini terkait pencemaran nama baik dan dampaknya sangat luas.

Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan, pengaduan kepada Polri yang disampaikannya sebagai seorang warga negara. Dengan pengaduan ini, SBY menyatakan masih percaya dengan aparat kepolisian dan Presiden Joko Widodo.

"Saya masih percaya pada Kabareskrim, Kapolri dan Presiden. Mudah-mudahan untuk menindaklanjuti apa yang saya adukan nanti," katanya.

Jika pengaduannya kalah kali ini, SBY menilai ada konspirasi besar di balik pengusutan kasus tersebut. Namun dia tak ingin ambil pusing dan berharap menjadi catatan sejarah.

"Saya bisa kalah, kalau yang saya hadapi ini sebuah konspirasi besar, apakah bagian kekuasaan, money power atau uang. Kalau saya kalah paling tidak sejarah mencatat SBY cari keadilan dan warga negara itu kalah. Itulah jihad saya," ujarnya.

Selain itu, SBY menilai ada keganjilan terkait tuduhan terhadap anaknya, Edhie Baskoro alias Ibas dalam catatan terdakwa korupsi e-KTP Setya Novanto. SBY menyebut Ibas juga telah difitnah atas kasus ini.

"Tuduhan pada ibas yang secara ganjil ditunjukkan dalam catatan Novanto," katanya.

Nama Ibas disebutkan oleh Setnov dalam secarik kertas di buku catatannya. Dalam buku catatan itu, ada satu lembar tertulis nama bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, dan Ibas.


Tulis Komentar