“Keterpurukan pertumbuhan ekonomi Riau 4 tahun belakangan ini mengakibatkan tingginya angka pengangguran, sebanyak 200ribu lebih penganggur. Ini juga sebanding dengan realita putus sekolah, entah karena jauhnya jarak sekolah atau karena mahalnya biaya pendidikan. Masih banyak desa tertinggal juga mengakibatkan sedikitnya jumlah sekolah, untuk itu kami memprogramkan pembangunan sekolah sekolah dengan gratis.” papar Rusli Effendi.

Dirinya juga menyinggung menurunnya daya beli masyarakat. Kesimpulan itu didapatnya dari setiap kunjungan ke pasar pasar tradisional bersama Firdaus.

“Saya bersama Pak Firdaus selalu mengunjungi pasar tradisional untuk mengetahui daya beli, memang ukurannya pasar, terlebih toko mas, dari situ kami menemukan kesimpulan daya beli masyarakat menurun dari 30% hingga 40%.” sebutnya.

Rusli Effendi melanjutkan, bahwa dirinya bersama Firdaus bertekad menaikkan angka pertumbuhan ekonomi Riau. Tujuannya untuk membuka lapangan kerja.

“Kami bertekad akan bekerja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Riau diatas rata-rata nasional untuk mengurangi angka pengangguran, dengan begitu daya beli akan meningkat dan perekonomian rakyat bisa tumbuh.” jelasnya sambil menutup orasinya.

Sumber : visiriau.com /