Politik

Nama TGB Zainul Majdi, Penghafal Alquaran yang Masuk Dalam Bursa Cawapres

GILANGNEWS.COM- Gubernur Nusa Tenggara Barat dua periode, TGB Zainul Majdi masuk bursa calon wakil presiden (Cawapres) Pemilu 2019.kesalahan dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), persentase pelaku yang aktif di media sosial tersebut adalah Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum PPP Romahurmuzy.

Dalam survei LSI, persentase suara Zainul Majdi sebesar 2,2 persen. Sementara Sohibul 1,9 persen dan Romahurmuzy 1,1 persen. Di peringkat pertama ada Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan persentase 14,9, di urutan kedua atau di atas Zainul Majdi ada Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan 3,8 persen.

Survei dengan jumlah multistage random sampling dengan jumlah responden awal 1.200. Survei dilakukan sejak 20 sampai 31 Desember 2017. Survei teknik melalui wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, dengan tingkat kesalahan kurang lebih 2,8 persen.

Informasi yang dihimpun, TGB Zainul Majdi seorang gubernur yang hafal Alquran. Kemampuannya ini bisa saat menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Lombok Timur. Dia mampu menghafal Alquran dalam kurun waktu satu tahun.

TERKAIT

Rekam jejak pendidikan ulama kharismatik ini juga luar biasa. Dia menamatkan pendidikan S1 ke S3 di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir

Dia berangkat ke Kairo tahun 1992. Jurusan Ilmu Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. Tahun 1996, ia meraih gelar Master of Art (MA) dengan predikat bagus sekali.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, program Zainul Majdi di S3 dan universitas yang bersangkutan. Dia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Summa Cumlaude pada 8 Januari 2011.

Selama masa gubernur NTB dua periode, Zainul Majdi memiliki sedugang penghargaan. Setiap tahun dia selau mendapat penghargaan. Di tahun awal kepemimpinannya, dia Penghargaan Ksatria Bhakti Husada dari Presiden dan Investment Award dari Wakil Presiden. Sampai saat ini, sudah puluhan penghargaan yang dia dapat.

Zainul Majdi menilai, aspirasi dan harapan masyarakat yang menginginkannya maju di Pilres merupakan sebuah bentuk dan bentuk kepercayaan yang diberikan.

"Ada harapan dari unsur masyarakat, dari kelompok, berarti ada kepercayaan, bagi saya pribadi, itu adalah kehormatan," katanya usai mengisi kuliah umum di ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat kemarin.

Disinggung mengenai kesiapannya untuk memenuhi aspirasi tersebut, dia menilai, sebagai anak bangsa tidak boleh mengatakan tidak siap untuk menjalankan pengabdian.

"Saya rasa anak bangsa tidak boleh mengatakan tidak siap dimanapun. Di struktural, kultural, pemerintahan, di luar pemerintahan semua ruang pengabdian yang mau, ya harus siap," terangnya.

Namun, terkait rencana untuk merealisasikannya aspirasi itu ada proses yang harus ditempuh. Sampai sekarang ini dia sudah ada.

"Belum (Ada komunikasi dengan partai)," ucapnya.

Memang tak mudah bagi Zainul Majdi, sebagai kader Partai Demokrat, dia harus bersaing dengan Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) yang juga digadang oleh Demokrat di bursa Cawapres. 


Tulis Komentar