Nasional

Syahrini Akui Kesalahan di Kasus Foto Monumen Holocaust

Lewat akun Instagram, Syahrini mengakui melakukan tindakan tidak patut di Memorial Holocaust.

GILANGNEWS.COM - Selebriti Indonesia Syahrini mengakui telah berbuat yang tidak patut ketika berswafoto di Holocaust Memorial di Berlin.

Lewat unggahan di akun Instagram @princessyahrini, Sabtu (24/3), ia menyatakan kini telah menyadari kesalahannya mengambil foto dan video -- tindakan yang memang tidak sesuai dengan norma di sana.

"Saya ingin memperjelas pada semua orang bahwa saya tidak pernah bermaksud untuk menyinggung atau tidak menghormati siapapun, atau agama siapapun," ujar Syahrini.

"Saya pergi ke Memorial itu sebagai wisatawan, dan seperti wistawan lainnya di sana, saya terkagum dengan desainnya dan ingin mengambil foto dan video. Sekarang saya sudah memahami bahwa itu tidak patut."

Monumen Holocaust sendiri dibangun pada 2003 untuk menghormati ribuan kaum Yahudi Jerman korban genosida oleh Nazi pimpinan Adolf Hitler.

Norma setempat melarang tindakan yang tidak menghormati para korban tewas di tempat itu, seperti duduk-duduk, memanjat, berfoto atau vandalisme. Mereka yang tertangkap melanggar ketentuan ini biasanya dilarang untuk kembali berkunjung.

Sementara itu, Syahrini sempat berpose di atas memorial yang berbentuk banyak pusara tersebut.

Ia juga mengunggah video ke fitur Story di Instagram yang di dalamnya ia sempat berujar: "Bagus yah, tempat Hitler bunuh-bunuhan dulu."

Unggahan-unggahan Syahrini itu kemudian mendapat kecaman keras dari netizen dan sejumlah pihak.

Lewat akun Instagramnya yang berpengikut 20,7 juta, Syahrini juga mengklarifikasi ucapan "Bagus" yang sempat terlontar di video yang ia unggah. Menurutnya, kata-kata itu bukan merujuk pada tragedi pembantaian itu sendiri.

"Saya bukan menyebut kata bagus merujuk pada Holocaust, tapi pada desain memorial yang mengesankan! Sayang sekali, orang lain tidak akurat dalam mengulangi yang saya katakan dan maksudkan. Tentu saja, Holocaust adalah tragedi yang buruk dan mengerikan, dan monumen ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk secara agresif melawan semua bentuk kebencian, rasisme, dan bigotry."

Syahrini pun mengakui bahwa seandainya saja ia fokus pada pesan tersebut, maka ia akan berlaku beda. Syahrini pun menyebut dirinya sudah belajar dari pengalaman ini.


Tulis Komentar