Hukrim

4 Orang Ditangkap, Teka-teki Temuan Jasad Pria Penuh Lebam dan Terikat Batu Pemberat di Parit Jalan

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Perburuan yang dilakukan aparat Kepolisian Resor (Polres) Rohil, Riau selama 18 hari untuk membongkar teka-teki tewasnya pria bernama Firmansyah, yang jasadnya ditemukan di parit besar Jalan Lintas Kubu, Kilometer 6 Kep Bangko Permata, Kabupaten Rohil membuahkan hasil.

Empat orang pun berhasil ditangkap, di mana dua diantaranya diduga sebagai 'dalang' atas kematian Firmansyah. Diketahui, jasad korban ditemukan sudah membusuk pada 4 Maret 2018 lalu, dalam kondisi terendam dalam parit tersebut, dan tubuhnya terikat batu pemberat dan membusuk sehingga sulit untuk dikenali.

Hasil penyidikan diketahui, bahwa almarhum merupakan korban pembunuhan yang diduga dilakukan dua orang pria berinisial DS alias Togok serta Er alias Ed. Keduanya ditangkap secara terpisah, di mana salah satunya (Ed) diciduk Senin (26/3/2018) siang tadi, di daerah Sumatera Barat.

Kapolres Rohil AKBP Sigit Adiwuryanto melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) AKP M Faizal Ramzani menuturkan, selain kedua orang tersebut, pihaknya turut mengamankan dua lelaki lainnya, masing-masing berinisial PP dan AR, yang diduga sebagai penadah kendaraan hasil curian.

"Dugaan motif pembunuhan tersebut karena Ed ingin menguasai truk milik korban (Firmansyah, red), yang profesinya sebagai sopir truk pengangkut pasir. Ada pun antara Ed dan korban sudah saling kenal. Lalu Ed mengajak temannya Togok untuk melakukan rencana itu," kata Faizal berbincang dengan wartawan.

Niat pelaku untuk menguasai truk dan menjualnya justru membuat nyawa Firmansyah melayang. Hampir disekujur tubuh almarhum ditemukan luka lebam. Proses penyelidikan sempat terkendala, karena tidak ada satu identitas pun ditemukan dari korban saat itu.

Namun upaya polisi menemukan titik terang, setelah ada laporan warga di Dumai yang kehilangan anggota keluarganya. "Ciri-cirinya sama, dari situ kita lakukan penelusuran, lalu pada 24 Maret kita amankan Togok di Kecamatan Mandau, Duri. Setelahnya baru Ed (Hari ini, red)," terang dia.

Diduga, pembunuhan itu sudah direncanakan. Namun guna memastikannya, kepolisian masih memproses kedua orang tersebut. Kata AKP Faizal, pemicu aksi nekat yang dilakukan ini karena motif ekonomi. "Mengambil truk untuk dijual. Dugaan sementara demikian," pungkasnya.


Tulis Komentar