Nasional

Kendaraan Penumpang Dilarang Pakai Premium Jelang Asian Games

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melarang kendaraan penumpang di Jabodetabek dan Palembang menggunakan premium jelang perhelatan Asian Games.

GILANGNEWS.COM - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mewajibkan kendaraan penumpang untuk menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Euro 4 atau memiliki kadar oktan sebesar 90 ke atas sepanjang perhelatan Asian Games. Adapun saat ini, BBM beroktan di bawah 90 yang masih tersedia adalah BBM jenis Premium.

Asian Games sendiri bakal berlangsung di Jakarta dan Palembang mulai 18 Agustus hingga 2 September 2018 mendatang.

Kendati demikian, menurut Sitti, kendaraan logistik yang digunakan untuk distribusi barang tetap diperbolehkan menggunakan BBM di bawah standar Euro 4 dalam kurun waktu delapan hingga sembilan bulan sejak Juli mendatang. Hal ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri LHK Nomor 20 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

"Di dalam aturannya, kami berikan pengecualian. Kendaraan yang untuk dagang, seperti Grand Max dan lain-lain masih diizinkan (pakai BBM di bawah Euro 4) selama delapan bulan hingga sembilan bulan (setelah bulan Juli). Jadi masih bisa," ujar Siti ditemui di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kamis (29/3).

Hanya saja, kendaraan penumpang tetap diwajibkan menggunakan BBM Euro 4 selama masa Asian Games. Pasanya, menurut dia, penggunaan BBM dengan kadar oktan yang tinggi mengurangi emisi timbal (Pb) yang sangat mengganggu kesehatan.

Sebelumnya, di dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Kementerian LHK mengatakan konsentrasi debu udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (PM2.5) di Jakarta dan Palembang sudah lebih besar dari ambang batasnya. Di Jakarta, contohnya, konsentrasi PM2.5 antara Januari 2017 hingga Januari 2018 sudah berada di angka 35 mikro gram (ug) per meter kubik atau jauh lebih tinggi dibanding standar World Health Organization (WHO) yakni 25 ug per meter kubik.

"Dan itu berisi timbal, timbal itu kan logam berat. Kalau pakai oktan yang lebih tinggi itu timbal lebih rendah yang berujung ke kualitas lingkungan. Indonesia mungkin sekarang yang paling tertinggal, mungkin hanya Indonesia dan Myanmar yang belum beralih ke BBM Euro 4," jelas dia.

Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk mendistribusikan BBM Euro 4 di kawasan Jakarta dan Palembang. Hanya saja, ia tak menyebut secara spesifik mengenai jenis-jenis BBM yang termasuk dalam Euro 4.

Adapun saat ini, BBM produksi Pertamina dengan kadar oktan di bawah 90 hanyalah Premium. Sementara itu, sisanya tercatat memiliki kadar oktan sebesar 90 atau lebih seperti Pertalite dengan RON 90, Pertamax dengan RON 92, Pertamax Plus dengan RON 95, dan Pertamax Turbo dengan RON 98.

"Pertamina sudah kami ajak rapat dan sudah bisa distribusi sebagian (BBM-nya)," pungkas dia.


Tulis Komentar