Nasional

Kasus pembakaran mobil dan pos ormas PP, polisi periksa tiga saksi

Pos dan mobil ormas di Bekasi dibakar.

GILANGNEWS.COM - Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto mengatakan, pelaku pembakaran pos dan mobil operasional milik ormas Pemuda Pancasila di Jalan Gamprit, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi pada Rabu (28/3) dini hari lalu masih belum teridentifikasi.

"Masih penyelidikan, keterangan saksi akan di kembangkan," kata Indarto di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka Nomor 1, Kamis (29/1) malam.

Ia mengatakan, sejauh ini baru tiga orang saksi yang diperiksa. Mereka adalah Ilham, Jayadi, dan Darsono. Menurut dia, keterangan ketiganya masih seputar kejadian seperti pelaku pembakaran berjumlah 30 orang, membawa sepeda motor.

"Pada saat kejadian pembakaran tidak ada yang melihat langsung," kata dia.

Disinggung mengenai kaitannya dengan peristiwa pengeroyokan anggota TNI AU, Praka Ade Septiyanto dan Hendrik Kereh, Indarto tak mau berspekulasi.

"Indikasi dari hasil pemeriksaan ketiga saksi belum mengarah ke situ. Walaupun, semua motif, latar belakang tetap kita kaji. Mudah-mudahan tidak ada korelasinya," kata dia.

Indarto juga menanggapi perihal ormas PP yang sowan ke TNI AU di Halim Perdanakusuma setelah peristiwa pembakaran. "Sebetulnya, pasca ada sowan ke Halim itu, kondisi sudah adem," kata Indarto.

Sepekan sebelum kejadian pembakaran, dua anggota TNI AU dikeroyok oleh sekelompok pemuda mengaku sebagai anggota Ormas Pemuda Pancasila. Ketua organisasi itu mengakui ada anggotanya yang terlibat, satu orang yang ditangkap Adli (19) merupakan simpatisan.

Peristiwa pengeroyokan bermula dari anggota TNI AU, Praka Ade Septiyanto sedang jualan durian, tiba-tiba sekitar 15 pemuda mengaku anggita PP meminta durian dengan memaksa, dan kasar. Ade tak memberi, sehingga terjadi keributan.

Di saat bersamaan Praka Hendrik Kereh datang membantu. Keduanya tetap dikeroyok dan dipukuli menggunakan durian. Praka Ade mengalami luka memar akibat pukulan itu.


Tulis Komentar