Pekanbaru

602 Istri di Pekanbaru Minta Cerai, MUI: Akibat Penyalahgunaan Media Sosial

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru telah membuat kajian mengenai penyebab tingginya tingkat perceraian di kota Pekanbaru pada tahun ini.

Ketua MUI Kota Pekanbaru, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA saat berbincang dengan CAKAPLAH.com, Jumat (20/4/2018) mengatakan bahwa dari hasil kajian tersebut, penyebab tingginya tingkat perceraian di kota bertuah ini adalah penyalahgunaan media sosial.

"Hasil kajian MUI, salah satu sebab utamanya adalah karena media sosial itu, kan ada WA (whatsapp), Facebook, Instagram, dan yang lainnya itu, nah dari sinilah berakarnya hal tersebut (perceraian)," kata Prof Ilyas.

Di dalam media sosial tersebut, setiap orang bisa berkomunikasi dengan siapa saja, dan dari hal ini bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, godaan-godaan, hingga akhirnya terjadi perselingkuhan. Nah inilah sebab utama rusaknya rumah tangga Zaman now.

Untuk itu, MUI juga telah meminta kepada Kementerian Agama untuk dilakukan pelatihan pra nikah yang saat ini sudah berjalan dengan konsep pelatihan penasehat perkawinan pra nikah. Dan akan diberikan materi mengenai syarat nikah, pelaksanaan nikah, dan apa yang dilakukan setelah menikah termasuk diantaranya mempertahankan pernikahan

"MUI juga dalam materi manasik pernikahan itu termasuk juga tata cara penggunaan media sosial agar tidak disalahgunakan. Jadi pakailah media untuk hal-hal yang positif, untuk berkomunikasi, dan jangan gunakan media sosial itu untuk hal yang tidak diinginkan," jelas guru besar UIN Suska Riau itu.

Lebih lanjut, ia mengatakan di dalam materi pra nikah tersebut juga nantinya dilakukan pendalaman terhadap agama. Karena jika agama sudah kuat sebenarnya pengaruh media sosial tidak akan sangat berpengaruh.

"Ini yang selalu kita sampaikan, baik melalui media ceramah di mesjid maupun media pembinaan rumah tangga sakinah, maupun persiapan pernikahan dikalangan anak muda," ungkapnya.

Disinggung mengenai permasalah ekonomi yang juga menjadi tingkat tingginya perceraian di Pekanbaru, Prof Ilyas Husti menilai hal itu merupakan efek domino dari permasalahan penyalahgunaan media sosial.

"Efek dominonya begini, mereka kalau sudah asyik bermain hape, itu kan menyebabkan semangat kerja menurun. Tentu produktifitas pekerjaan menurun, nah ini berdampak pada terjadinya pemecatan, dan akan berpengaruh pada ekonomi. Sementara rumah tangga membutuhkan ekonomi. Nah ini bisa dipastikan akan sangat mengganggu bahkan terjadinya perceraian di rumah tangga ini," cakapnya lagi.

Terakhir, MUI mengimbau kepada masyarakat yang belum menikah untuk mengikuti pelatihan pra nikah untuk memperkuat rumah tangga, mempertebal agamanya serta iman dan taqwa.

"Yang jelas kita imbau kepada masyrakat untuk mengurangi penggunaan media sosial, dan gunakanlah untuk sekedar hal yang bermanfaat," pungkasnya.


Tulis Komentar