Nasional

Salah satu tuntutan teroris di Mako Brimob bertemu Aman Abdurrahman

Terdakwa kasus bom Thamrin 2016 Aman Abdurrahman.

GILANGNEWS.COM - Polisi masih melakukan proses negosiasi kepada para narapidana terorisme yang membuat kerusuhan di tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Negosiasi dilakukan lantaran masih ada satu anggota kepolisian yang disandera para napi teroris.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan, ada empat anggota kepolisian yang ditugaskan sebagai tim negosiator. Sampai saat ini, polisi masih menutup rapat tuntutan para teroris. Polisi punya alasan tidak menyampaikan ke publik.

"Memang ada tuntutan tapi harus saya close karena negosiasi masih berjalan," ujar Setyo saat konferensi pers di Mako Brimob, Rabu (9/5).

Beredar kabar yang menyebut salah satu tuntutan para napi teroris adalah bertemu terpidana kasus terorisme bom Thamrin Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarman yang ditangkap pada 13 Agustus 2017.

Aman dijadikan rujukan di jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dia disebut-sebut sebagai pimpinan ISIS di Indonesia. Polisi membenarkan salah satu tuntutan adalah bertemu Aman Abdurrahman.

"Memang ada hubungan (aman abdurrahman), mereka menuntut itu," singkat Setyo.

"Tuntutan itu setelah kejadian mereka minta ketemu."

Permintaan itu sudah dipenuhi. "Mereka ketemu kemarin. Saya tidak tahu persis. Itu setelah penyanderaan," tambahSetyo.

Setyo tidak menjelaskan lebih lanjut soal tuntutan para teroris. Dia berlanjut menjelaskan asal muasal terjadinya kerusuhan karena masalah makanan para teroris yang dititipkan oleh keluarga.

Polisi mengupayakan jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Tim negosiasi masih upayakan jalan keluar terbaik. tentunya kita berharap semua bisa berakhir baik."

"Kita harapkan lebih cepat selesai lebih bagus. Dengan tim negosiasi menyampaikan ke mereka. Dan mereka juga bisa menerima," tambahnya.


Tulis Komentar