Fungsionalisasi Rutan Mako Brimob Dipertanyakan
GILANGNEWS.COM - Kericuhan berujung penyanderaan terjadi di Rumah Tahanan Salemba cabang Markas Korps Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5) hingga Kamis (10/5) lalu. Pengamat Kepolisian dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, mempertanyakan bagaimana fungsionalisasi rutan di Mako Brimob sebagai tahanan narapidana terorisme.
Seperti diketahui, permasalahan ini bermula ketika kiriman makanan istri salah satu napiter, Wawan Kurniawan alias Abu Afif (43 tahun) tidak sampai di tangannya pada Selasa malam. Masalah ini pun terekskalasi menjadi kericuhan berujung penyanderaan. Lima orang polisi tewas dibunuh, satu orang polisi disandera, satu napiter tewas ditembak.
"Polri harus introspeksi dengan terjadinya penyanderaan oleh tahanan teroris di markas Brimob," kata Bambang yang diwawancarai, Jumat (11/5).
Melihat hal ini, Bambang memandang ada poin kelalaian Polri sehingga sampai terjadi penyanderaan. Pembenahan ke dalam soal fungsionalisasi rutan di markas Brimob menurutnya patut dipertanyakan. "Sudah tepat atau tidak?" ujar dia.
Tulis Komentar