Nasional

Usai Bilang "Ada Bom", FN Menunduk dan Minta Maaf ke Pramugari Lion Air

FN pria asal Wamena Papua saat diamankan di Bandara Supadio Senin (28/5/2018). FN ditahan pihak kepolisian karena menyebutkan membawa bom saat berada didalam pesawat Lion Air JT 687 yang menimbulkan kepanikan penumpang.

GILANGNEWS.COM -  Usai menyampaikan candaan ada bom di dalam tasnya, FN kemudian meminta maaf kepada pramugari Lion Air karena ditegur dengan keras. Bahkan FN meminta maaf sambil menunduk kepada pramugari. "Ketika FN menyampaikan ke pramugari bahwa ada bom di dalam tasnya, pramugari menegur dengan keras," ujar Marcelina, kuasa hukum FN seusai menjenguk FN di sel tahanan Polresta Pontianak, Rabu (30/5/2018) sore. Mendapat teguran tersebut, FN kemudian menunduk dan mengaku salah. Ia kemudian meminta maaf kepada pramugari tersebut.

Kepanikan yang kemudian terjadi di dalam pesawat, bukan reaksi dari omongan FN yang disampaikan kepada pramugari. "Tetapi kepanikan (terjadi) karena imbauan yang disampaikan pramugari kepada penumpang," kata Marcelina. Saat menyampaikan imbauan kepada penumpang, pramugari sampai mengulangi imbauan empat kali. Pada imbauan pertama dan kedua, penumpang masih tenang dan belum terjadi kepanikan. Karena dalam imbauan tersebut tidak menyebutkan adanya ancaman bom dan penumpang diminta untuk keluar dengan tenang melalui pintu depan. "Untuk alasan keselamatan penerbangan, para penumpang dimohon untuk meninggalkan pesawat melalui pintu depan," kata Marcelina menirukan pengumuman dari pramugari.

Namun, pada imbauan ketiga, kepanikan dalam pesawat terjadi. Karena pramugari menyebutkan adanya penumpang yang diduga membawa bahan peledak. "Untuk alasan keselamatan penerbangan, para penumpang dimohon untuk meninggalkan pesawat melalui pintu depan karena diduga ada penumpang yang membawa bahan peledak. Itu yang membuat penumpang panik," kata Marcelina. Padahal, sebelum memberikan imbauan, pramugari sudah meminta FN keluar dari pesawat dengan membawa tasnya untuk diperiksa. " Pramugari bersama petugas bandara sudah melakukan pemeriksaan terhadap tas milik FN yang di dalamnya ada tiga buah laptop," jelas Marcelina. Usai memeriksa isi tas, pramugari tersebut meminta FN kembali ke tempat duduk dan menyimpan tas miliknya di kabin.

Pada saat FN kembali ke tempat duduknya, pramugari yang memeriksa isi tas tadi masuk ke ruang pilot. Tak lama kemudian, sang pilot keluar sembari memarahi FN. "Pilot yang bule itu kemudian marah dalam bahasa Inggris. Dan saya tanya ke FN, dia tidak paham apa yang diucapkan pilot dalam bahasa Inggris itu," kata Marcelina. Usai memarahi FN, sambung Marcelina, pilot masuk kembali ke ruangannya. "Setelah pilot marah dan masuk kembali, baru kemudian ada imbauan dari pramugari," tuturnya.


Tulis Komentar