Nasional

Satu Terduga Teroris di Probolinggo Ahli Merakit Elektronik

Penangkapan terduga teroris di Probolinggo.

GILANGNEWS.COM - WD merupakan satu-satunya terduga teroris yang menyerahkan diri ke Mapolres Probolinggo Kota. Dia terduga teroris ke 10, warga Jalan Brantas, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur yang diamankan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal membenarkan WD menyerahkan diri usai menghilang dan bersembunyi. Polisi menyebut WD menyerahkan diri usai polisi melakukan pendekatan dengan keluarga.

"Iya benar, terduga teroris berinisial WD menyerahkan diri. WD menghilang dari kediamannya, sehingga saya melakukan pendekatan dengan pihak keluarga, berbicara dengan istrinya bahwa WD tersebut bersalah, lambat laun istrinya menyadari, sehingga WD menyerahkan diri pada Mapolres Probolinggo Kota," kata Alfian, Jumat (1/6).

Dia menambahkan bahwa terduga teroris WD tersebut masih satu kelompok dengan kelima tersangka teroris di Perum Sumber Taman Indah. WD diketahui ahli merakit barang elektronik dan kesehariannya membuka konter jual beli dan perbaikan ponsel.

"Diduga ia ahli dalam merakit elektronik, karena ia ahli servis ponsel. Terduga teroris WD ini langsung dibawa oleh Densus 88 ke Polda Jatim beserta barang buktinya," jelas Alfian.

Salah satu tetangganya, Singgih Wijanarko, mengakui WD membuka konter ponsel. Namun dia tak menyangka dengan peristiwa ini. Apalagi WD jarang sekali membaur dengan warga sekitar.

"Saya terus terang kaget mas, ternyata ia terduga teroris, pantas ia jarang sekali membaur dengan warga. Saya dulu pernah memergoki di rumahnya mengadakan pengajian yang datang orang-orang bercadar dan berjenggot," katanya.

Seperti disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, saat menggelar safari Ramadan dan buka bersama di Mapolrestabes Surabaya, kamis (31/05), bahwa satu terduga teroris menyerahkan diri di Probolinggo Jawa Timur.

Perasaan campur aduk, mulai dari takut, lelah, resah hingga galau dialami oleh terduga teroris itu hingga pada akhirnya datang dengan sendirinya ke kantor polisi.

"Sampai dengan saat ini sejak peristiwa pengeboman di Surabaya, sudah 41 orang telah dilakukan penindakan, 4 orang diantaranya tewas ditembak, karena berusaha melawan saat akan ditangkap. Bahkan satu diantaranya menyerahkan diri, di Probolinggo, ke kantor polisi, karena merasa dikejar-kejar, dan sekarang ditahan," ucap Tito.


Tulis Komentar