Politik

Gatot Nurmantyo Cium Tangan SBY, Ini Tafsir Politik Demokrat

Gatot Nurmantyo Mencium Tangan SBY.

GILANGNEWS.COM - Partai Demokrat menafsirkan peristiwa Gatot Nurmantyo mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, peristiwa itu menjadi penegasan kekuatan politik yang ada.

"Tafsir politiknya, Pak Gatot dengan mencium tangan Pak SBY berarti mengakui bahwa Pak SBY dapat memainkan peran penting dalam percaturan politik 2019," kata Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik, dalam tanggapannya kepada wartawan, Minggu (3/6/2018).

Gatot adalah mantan Panglima TNI yang kini digadang-gadang menjadi calon presiden 2019 oleh para pendukungnya. Menurut Rachland, sebenarnya banyak pula orang selain Gatot yang pernah mencium tangan SBY.

"Yang mencium tangan Pak SBY sebagai tanda menghormati, banyak," kata Rachland.

Dia menilai Gatot mencium tangan SBY juga sebagai bentuk penghormatan. SBY kelahiran 9 September 1949 dan Gatot Nurmantyo lahir pada 13 Maret 1960.

"Menghormati orang yang lebih tua," ujar Rachland.

Soal politik Pemilu, Partai Demokrat dinyatakannya bakal mengumumkan keputusan koalisi dan dukungan terhadap capres tertentu. "Tunggu saja tanggal mainnya," kata dia.

Gatot mencium tangan SBY saat acara buka puasa bersama di kediaman pengusaha Chairul Tanjung, di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6) kemarin. Gatot Nurmantyo menunduk dan memegang tangan SBY.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, menilai peristiwa itu wajar saja terjadi. Soalnya, Gatot adalah junior SBY di TNI. SBY juga merupakan pemimpin negara. Semua faktor itu dilingkupi suasana Ramadan.

"Suasana bulan Ramadhan, silaturahmi adalah hal yang baik apalagi sejak lama beliau (Pak SBY) dikenal oleh Mas Gatot semasa tugas di TNI sebelumnya," kata Imelda.


Tulis Komentar