Pekanbaru

Disebut Punya Hubungan Khusus, Z yang Ditangkap di Kampus Unri Pernah Tolak Permintaan 'Pentolan' JA

Barang bukti bahan peledak yang disita setelah menggeledah dan menangkap Z, D dan K.

GILANGNEWS.COM - Terduga teroris berinisial Z yang diciduk Densus 88 Anti-Teror di Gelanggang Mahasiswa Fisipol Unri disebut-sebut punya hubungan khusus dengan Pak Ngah, yang tak lain 'pentolan' kelompok JAD di Riau.

Pak Ngah dan tiga anggotanya tewas dalam aksi penyerangan bersenjata tajam di Mapolda Riau pada 16 Mei 2018 lalu. Sebelum menyerang markas polisi ini, Pak Ngah diketahui pernah minta dibuatkan bom kepada Z.

Namun permintaan tersebut ditolak oleh Z, yang tak lain alumni jurusan pariwisata di Universitas Riau (Unri, red). "Ada benang merah antara Z dengan pelaku penyerangan Polda Riau (Pak Ngah)," terang Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto.

"Dia (Pak Ngah, red) pernah memesan bom kepada Z. Dijawab Z dia ada agenda lain sehingga permintaan itu belum dipenuhi," lanjutnya pada Senin (4/6/2018) siang.

Sunarto belum menjelaskan, terkait dugaan sudah berapa lama Z bergabung dengan kelompok JAD. "Masih didalami, tapi Z pernah dimintai pesanan bom oleh Pak Ngah. Jadi ada punya hubungan khusus. Tidak mungkin tidak dekat," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Z ditangkap bersama dua orang lainnya berinisial D dan K. Penggeledahan lalu dilakukan Densus 88 Anti-Teror yang dibackup Polda Riau di gelanggang mahasiswa Fisip Unri, tempat Z merakit bahan peledak.

Hasilnya, ditemukan empat bom siap ledak yang diduga akan dipakai untuk penyerangan di DPRD Riau dan DPR RI. Kini Z sudah berstatus tersangka sementara D dan K masih berupa saksi. Ketiganya juga masih ditahan untuk dimintai keterangannya.


Tulis Komentar