Nasional

Demokrat Disebut Ubah Peta Koalisi

Pertemuan SBY-Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono.

GILANGNEWS.COM - Direktur Eksekutif Indonesia Watch for Democracy (IWD), Endang Tirtana menilai, Demokrat telah mengubah peta koalisi oposisi di akhir-akhir batas waktu pengajuan calon presiden dan wakil presiden.

Demokrat dalam posisi diuntungkan jika Gerindra-Demokrat melakukan akad politik. “Ini koalisi alternatif di tengah koalisi yang hampir solid antara Gerindra, PKS, dan PAN. Munculnya Demokrat sebagai mitra alternatif tentu sangat stategis bagi Prabowo. Namun tentu ada yang bakal gigit jari, dalam hal ini PKS dan PAN,” kata Endang dalam rilis yang dilansir IWD.

Endang menambahkan “Bagaimanapun duet Prabowo-AHY itu termasuk yang paling ideal ketimbang harus berpasangan dengan salah satu nama yang diajukan PAN atau PKS”.

Masih menurut Endang, dirinya melihat posisi saling menguatkan antara Gerindra dan Demokrat. “Gerindra tidak akan kehilangan magnet elektoralnya dengan menggandeng Demokrat, sementara demikian pula sebaliknya Demokrat juga bisa mendongkrak elektabilitasnya akibat kebanyakan berada di posisi netral, apalagi ada AHY sebagai magnet baru,” ujarnya.

“Setelah final, tentu PKS dan PAN tidak bisa lagi bisa menyandera Gerindra karena rebutan posisi cawapres. Dalam dilema seperti ini sebaiknya PAN dan PKS tidak ambil bagian dalam koalisi Gerindra-Demokrat yang murni hanya pertimbangan pragmatis. Bahkan menafikan kesetiaan PAN dan PKS di samping Gerindra dalam kubu oposisi pemerintah,” Endang menyarankan.

Endang menganggap lebih mudah bagi PKS dan PAN untuk bertahan tidak bergabung dalam koalisi baru tersebut. Mending fokus menyiapkan partai untuk pemilu legislatif 2019.

“Dengan menjaga jarak dengan koalisi Gerindra dan Demokrat, PAN dan PKS punya basis umat yang kuat, mereka bakal mendapat simpati publik karena dianggap konsisten dan tidak ikut-ikutan menjadi pragmatis. PAN dan PKS bisa dikatakan dalam posisi dikhianati, namun bukankah itu bagus untuk dikapitalisasi oleh PKS dan PAN untuk mendongkrak elektabilitas mereka di Pemilu 2019. Publik juga tahu mana loyang mana emas,” tutur Endang Tirtana.


Tulis Komentar