Pekanbaru

Terpantau Kamera, Keluarga Harimau Sumatra Berkembang Biak dengan Baik

Terpantau Kamera, Keluarga Harimau Sumatra Berkembang Biak dengan Baik.

GILANGNEWS.COM - Dalam rangka Global Tiger Day yang jatuh pada 29 Juli 2018 kemarin  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan World Wide Fund (WWF) Indonesia merilis cuplikan video harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae) di habitatnya di Sumatra.

Sebagai predator utama pada rantai makanan, harimau di alam berperan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang mendukung kelangsungan hidup spesies lainnya dan manusia. Namun keberadaan harimau saat ini berstatus kritis, hanya tersisa sekitar 3.900 individu harimau liar di dunia.

"Video ini adalah bukti yang mengagumkan dan membuktikan bahwa harimau Sumatra berkembang biak seperti kucing jika mereka memiliki habitat yang terlindungi, memiliki cukup mangsa dan tidak diburu," kata Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono, Senin (30/7/2018).

Dalam perkembangbiakan liar satwa tersebut, kata Suharyono, pihaknya sangat membutuhkan bantuan masyarakat lokal dan setiap orang yang peduli harimau untuk mendukung usaha-usaha konservasi harimau.

"Perkembanganbiakan harimau Sumatra yang tertangkap kamera ini adalah kabar baik. Karena kita punya target meningkatkan populasi harimau yang merupakan salah satu diantara 25 satwa terancam punah hingga 10 persen," kata Suharyono.

Sementara itu, Direktur Sumatera dan Wildlife WWF Indonesia, Suhandri, menyampaikan bahwa adanya video ini membuktikan harimau Sumatra yang sehat ini dapat berkembang biak dengan baik di Sumatra Tengah. Hal ini juga menunjukkan komitmen yang kuat dari Pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan harimau dan habitatnya.

Suhandri mengatakan, perdagangan ilegal tetap menjadi salah satu ancaman terbesar dan paling cepat terhadap harimau di alam liar. Rantai perdagangan yang panjang dari Sumatera Barat sampai kepada tujuan akhir. Hukum harus ditegakkan, kejahatan terhadap satwa liar harus dihentikan.

"Inisiatif-inisiatif yang bertujuan mengubah perilaku dibutuhkan untuk mengurangi permintaan terhadap bagian-bagian tubuh Harimau dan produk-produknya," sebutnya.

Untuk meningkatkan populasi harimau Sumatera, Balai Besar BKSDA Riau telah bekerja sama dengan banyak pihak. Diantaranya dengan WWF Indonesia, para pemerhati Harimau, dan masyarakat lokal.


Tulis Komentar