Dunia

Fakta Baru Soal Drama Pembatalan MotoGP Inggris

Marc Marquez dari Repsol Honda saat sesi latihan bebas keempat di Silverstone.

GILANGNEWS.COM - Drama pembatalan MotoGP Inggris berbuntut panjang. Setelah pihak pengelola Sirkuit Silverstone mengakui adanya kesalahan pada lapisan aspal baru dan sistem drainase yang kurang baik, giliran Federasi Balap Motor Internasional ( FIM) yang mendapat sindiran.

Kepala Keselamatan FIM untuk MotoGP Franco Uncini, mengakui bahwa FIM tidak melakukan pengetesan di Silverstone dalam kondisi lintasan basah. Padahal FIM berkewajiban untuk melakukan pengetesan kelayakan pada tiap lintasan yang digunakan untuk arena pertarungan MotoGP. "Kami tidak mengecek lintasan pada kondisi basah, kami hanya melakukan pengecekan saat kering dan menduga ketika basah harusnya baik-baik saja dengan drainase yang benar dan tingkat kemiringan lereng pada lintasan," ucap Uncini seperti yang dilansir Crash.net, Senin (27/8/2018).

Lebih lanjut Uncini menjelaskan terlalu mempercayakan pengerjaan pelapisan ulang aspal karena sebelum-sebelumnya tidak pernah ada masalah yang terjadi. Selain itu juga tidak ada sistem yang bisa digunakan untuk memeriksa kondisi lintasan saat basah. "Kami hanya percaya perusahaan yang mengaspal dan pada sirkuit. Kami memeriksa lintasan untuk memastikan tidak bergelombang, tidak licin dan tidak ada celah antara curb. Semua ini kita tidak periksa salam kondisi basah karena tidak ada sistem untuk memeriksa," ujar Uncini.

Bermodalkan opini tersebut, akhirnya FIM tetap "pede" menggelar MotoGP Inggris hingga masalah besar terjadi jelang babak kualifikasi. Tiga pebalap jatuh akibat adanya genangan air, bahkan Tito Rabat menjadi korban paling fatal akibat buruknya sistem drainase pada lintasan. Pebalap Real Avianti tersebut terjatuh dan dihajar oleh RC213V milik Franco Mobidelli yang juga terjatih dilokasi yang sama. Akibat, Rabat mengalami beberapa retak tulang pada bagian kaki dan dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter.


Tulis Komentar