Nasional

Gempa Jatim Terasa ke Bali, Pihak Hotel Sempat Imbau Evakuasi

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Gempa tektonik berkekuatan 6,3 SR terjadi di sekitar wilayah laut Bali, sekitar 55 km dari Situbondo, Jawa Timur, pada pukul 01.57 WIB, Kamis (11/10).

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) getaran gempa itu paling kuat terasa di Kabupaten Sumenep dan Situbondo, Jawa Timur. Meski begitu, intensitas gempa dirasakan hingga Bali sampai Lombok.

Berdasarkan pantauan media, getaran gempa itu tak menimbulkan kepanikan di kawasan Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali. Meskipun begitu, imbauan sempat diberikan pihak-pihak hotel kepada para tamu untuk melakukan evakuasi keluar dari bangunan.

Salah satu yang terpantau adalah di Hotel Hilton Garden Inn dan sekitarnya di Jalan Ngurah Rai.

"Sudah kasih pengumuman. Kepada semua tamu bahwa ada gempa sekarang diimbau turun," ujar Kriszaldi salah satu karyawan di hotel tersebut kepada wartawan, Kamis (11/10) pagi.

Walaupun telah ada pengumuman imbauan keluar bangunan, dari puluhan tamu yang menginap di sana hanya sedikit yang terlihat keluar. Menurut Kriszaldi, sejumlah tamu yang keluar dari bangunan pun tak memperlihatkan kepanikan berlebihan.

"Mereka turun tapi tidak yang kaget atau panik berlebihan karena kan hanya beberapa menit saja," tutur Kriszaldi.

Tak berselang lama setelah pengumuman gempa bumi, ia mengatakan, pihak hotel pun memastikan dulu keamanan di sana sebelum menginstruksikan tamu untuk kembali ke kamar masing-masing. Kriszaldi pun menyebut gempa bumi pagi dini hari tadi tak menyebabkan kerusakan sedikitpun pada bangunan hotel tempatnya bekerja.

Berdasarkan pantauan media yang meliput, seluruh tamu pada pagi ini tetap sarapan dengan santai dan tidak ada perubahan operasional atau pengamanan di hotel. Selain itu, tim beberapa media yang meliput juga tak melihat kerusakan pada dinding hotel akibat gempa tersebut.

Salah satu tamu yang tak keluar dari bangunan saat gempa terjadi, Fia, mengaku ia baru tahu adanya gerakan lempeng bumi itu saat bangun tidur pada pagi tadi. Ia pun kaget saat mengetahui informasi tersebut.

"Tidak terasa, karena saya sudah tidur jam satu pagi (WITA)," ujar Fia di hotel tersebut, Kamis (11/10).

Meski kaget, Fia mengaku tak khawatir dengan kondisi di Bali ke depannya. Pasalnya, ia sadar saat ini Indonesia memang rawan gempa. Dan, ia pun memastikan akan tetap melanjutkan kegiatannya di Bali.

"Saya tidak berniat pulang, karena masih ada tugas di sini," katanya.

Senada, tamu lainnya, Tri juga sudah tertidur ketika gempa bumi terjadi pada dini hari tersebut. Perempuan yang juga sedang bertugas di Bali ini mengaku sudah tertidur pulas sebelum pukul 11.00 WITA.

"Kaget. Pas bangun-bangun tahu kalau ada gempa, sempat panik tapi yakin akan baik-baik saja," kata Tri.

Sementara itu, kerusakan akibat gempa terpantau terjadi di kawasan Jembrana.

"Beberapa rumah di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo rusak, demikian juga di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana dan Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susilo seperti dilaporkan Antara, Kamis (11/10).

Berdasarkan rilis dari BMKG, gempa 6,3 SR yang terjadi dini hari tadi terjadi di laut pada kedalaman 12 km, dengan jarak 55 km di arah timur laut Kota Situbondo, Jatim.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas patahan di zona back arc thrust. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Laut Bali ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik," demikian keterangan BMKG.

Berdasarkan analisis peta gempa dirasakan, intensitas gempa dirasakan III-IV MMI di Denpasar, III MMI di Karangkates, III MMI di Gianyar, III MMI di Lombok Barat, III MMI di Mataram, III MMI di Pandaan.


Tulis Komentar