Nasional

Inilah Eva Dewi, Atlet Perempuan Indonesia Pertama di Homeless World Cup (1)

Eva Dewi, atlet perempuan Indonesia pertama dalam ajang Homeless World Cup.

GILANGNEWS.COM - Rumah Cemara mendadak riuh, tatkala nama Eva Dewi dipanggil. Teriakan dan tepuk tangan penonton pun mengiringi langkah Eva ke atas panggung, untuk menerima jersey timnas Indonesia dalam Homeless World Cup 2018. Eva merupakan atlet perempuan pertama Indonesia yang mengikuti gelaran kejuaraan dunia sepak bola jalanan Homeless World Cup.

Sejak keikutsertaannya tahun 2003, baru kali ini Indonesia mengirimkan atlet perempuan. “Saya ikut Homeless World Cup ini membawa misi kesetaraan gender. Saya ingin buktikan bahwa perempuan pun bisa,” tutur Eva kepada Kompas.com, belum lama ini. Eva menjelaskan, ini merupakan kali kedua ia mengikuti seleksi pemain Homeless World Cup. Sebelumnya, tahun 2013, ia pernah ikut seleksi, namun gagal berangkat. “Saat itu rencananya, Indonesia memberangkatkan 2 tim, laki-laki dan perempuan. Namun untuk tim perempuan gagal berangkat,” katanya.

Meski gagal berangkat, ia tidak patah semangat. Ia makin menggemari olahraga. Hingga akhirnya ia bergabung di Rumah Cemara sebagai staf Sport for Development, sebuah program pemberdayaan kaum marginal melalui olahraga. Di sana, Eva menyeleksi pemain yang akan bergabung di timnas HWC setiap tahun.

Ia kemudian mendapat lisensi dari KNVB (Koninklijke Nederlandse Voetbalbond) Belanda untuk menjadi pelatih wanita. Tak hanya itu, lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) ini pun menjadi manajer perempuan pertama untuk kelompok belia di kelab sepak bola Rumah Cemara, DKRC (Dalem Kaum Rumah Cemara). Bersama DKRC belia, Eva terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti festival sepak bola di Lyon Perancis pada 2016. Ajang tersebut merupakan salah satu acara pembukaan Piala Eropa (UEFA European Championship). Tiba di tahun 2018, kesempatan untuk Eva memperkuat tim Indonesia di HWC kembali datang. Ia ikut seleksi bersama satu orang temannya.

“Saya tidak mengerti, perempuan yang ikut seleksi minim sekali, hanya dua orang, saya dan teman saya,” katanya. Setelah melalui beberapa tahap seleksi, Eva akhirnya terpilih menjadi satu-satunya atlet perempuan dalam timnas Indonesia di HWC 2018.

Kampanyekan nilai kemanusiaan

HWC 2018 akan digelar di Meksiko 13-18 November 2018. Turnamen ini akan diikuti sekitar 500 pemain dari 63 tim yang berasal dari 47 negara. “Tahun ini merupakan keikutsertaan yang ke-8 bagi Indonesia,” ujar Direktur Rumah Cemara Aditia Taslim. Aditia menjelaskan, tahun ini Indonesia mengirimkan 8 pemain, seorang manajer, dan pelatih. Untuk mendapatkan 8 pemain, Rumah Cemara mengadakan seleksi pada 24-26 April 2018 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seleksi tersebut diikuti 70 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, yakni Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, dan Bali. Sepak bola, sambung Aditya, merupakan salah satu media yang strategis untuk mengampanyekan nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan, tanpa mempermasalahkan latar belakang seseorang. Ia pun berharap, dengan mengikuti HWC, para pemain timnas HWC bisa mengalami perubahan sikap, minimal hal sederhana. “Misal, seorang pemain yang berasal dari anak jalanan yang kerap tidak mengenal tata krama, mulai mencium tangan orangtuanya saat pamit pergi berlatih bola,” pungkasnya.


Tulis Komentar