Nasional

Marwan Batubara Ungkap Motif Amien Rais Datangi KPK

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (ketiga kiri) ditemani oleh Marwan Batubara (kedua kanan), politikus Partai Gerindra Ferry Juliantono (kanan), dan Ketua PA 212 Slamet Maarif (kedua kiri), di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan , Senin (29/10).

GILANGNEWS.COM - Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengklaim politikus PAN Amien Rais tak berencana membahas kasus suap yang menjerat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Taufik Kurniawan saat datang ke gedung KPK, Senin (29/10).

Menurutnya, pernyataan Amien yang menyindir kasus Taufik usai gagal bertemu dengan Agus terlontar lantaran menanggapi pertanyaan wartawan di Gedung KPK ketika itu.

"Kami yang ikut dalam diskusi pada pagi hari di MPR hingga akhirnya berangkat ke KPK itu satu paket rencana dan tidak ada orang terpikir untuk [membahas] kasus Taufik. Cuma, waktu selesai acara ada wartawan mancing," kata Marwan saat di salah satu media via sambungan telepon, Rabu (31/10).

"Seolah ingin dikaitkan yang coba buat frame Amien ingin bahas kasus Taufik. Ini framing jahat," kata Marwan, yang menemani Amien Rais ke gedung KPK saat itu.

Dia menerangkan kedatangan Amien ke KPK merupakan respons atas pernyataan Agus yang mempersilakan Amien, yang merupakan mantan Ketua MPR itu, untuk datang.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo mempersilakan Amien untuk datang ke kantornya jika ingin melaporkan kasus korupsi besar. Amien mengatakan hal itu saat dipanggil sebagai saksi kasus hoaks Ratna Sarumpaet di Polda Metro Jaya.

Amien, menurut Marwan, hendak membongkar sejumlah kasus dan mendorong KPK untuk melaksanakan penegakan hukum yang adil dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Kenapa sampai perlu langsung ke pimpinan KPK? Ini banyak kasus tebang pilih, operasi tangkap tangan. Tapi yang besar, merugikan negara puluhan triliun tidak pernah dilanjutkan," katanya, yang merupakan mantan anggota DPD itu.

Contohnya, kata dia, dugaan korupsi dalam proses divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) yang menyeret nama eks Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).

Kemudian, kasus dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta, dan reklamasi yang diduga terkait dengan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Kami tidak mau jadi negara yang cuma teriak keadilan dan hukum tapi praktik tidak adil. Kalau sudah kena punya duit dan kuasa hukumnya jadi tidak jalan," tutur dia.

Sebelum datang ke KPK, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais memperingatkan Agus Rahardjo dan berencana untuk menemuinya, di gedung KPK, Senin (29/10) siang ini.

Hal ini dikatakan terkait dengan pengenaan upaya cegah keluar negeri terhadap Wakil Ketua Umum PAN sekaligus Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan alias Takur.

"Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan langsung dicekal, jadi Anda, Agus Rahardjo, hati-hati, dunia berputar," cetus Amien saat berorasi dalam acara Menuntut Penegakan Hukum atas Dugaan Korupsi Pejabat-pejabat Tinggi Negara' di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (29/10).


Tulis Komentar