Nasional

KNKT: Ada Perbedaan Saat Pesawat Meledak di Air dan Udara

Roda pesawat Lion Air JT-610 tiba di JICT, Sabtu (3/11/2018).

GILANGNEWS.COM - Beberapa bagian dari pesawat Lion Air PK-LQP bernomor JT-610 sudah ditemukan oleh Basarnas di perairan Karawang, Jawa Barat. Namun, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa memastikan apa penyebab dari kecelakaan pesawat tersebut.

KNKT mengatakan, meskipun sudah ada beberapa potongan dari pesawat PK-LQP, mereka belum dapat memberikan kesimpulan kenapa pesawat yang membawa 189 penumpang tersebut jatuh.

“Kami tidak mau mengambil kesimpulan begitu cepat. Ketemu ban artinya nabraknya kencang, kami tidak tahu. Kemudian apakah meledak di atas atau di air. Kami juga belum tahu,” ujar Kasubkom Investigasi Keselamatan Penerbangan Kapten Nurcahyo Utomo dalam jumpa pers di Kantor KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11).

Namun, Nurcahyo mengatakan bahwa secara teori ada perbedaan bila pesawat meledak di dalam air atau ketika berada di udara. Ia menjelaskan, bila pesawat meledak di udara, maka puing-puing pesawat akan tersebar kemana-mana. Sedangkan, bila meledak di air, maka puing-puing tidak akan terlalu tersebar jauh.

Dari temuan TNI AU pada Senin (29/10), puing-puing tersebar sekitar radius 3 km di perairan Ujung Karawang Jawa Barat. Puing-puing dan juga tumpahan minyak yang diduga bahan bakar ditemukan di sekitar lokasi.

Akan tetapi, KNKT masih belum mau mengambil kesimpulan bagaimana atau penyebab pesawat Lion Air tersebut jatuh di perairan Karawang.
“Kami juga ingin tahu sebenarnya di sana seperti apa sih kondisinya? Kami juga belum punya gambarnya, kami pelajari. Apakah meledak di atas atau tidak? Kami juga enggak tahu. Secara teori perbedaannya seperti itu,” ujarnya.


Tulis Komentar