Nasional

Lion Air JT610: Hari ketujuh, tim SAR fokus mencari rekaman suara kokpit yang tertimbun lumpur

Petugas Basarnas mengevakuasi puing-puing pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 ke Kapal KN Sar Sadewa, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Sabtu (3/11).

GILANGNEWS.COM - Pencarian badan pesawat difokuskan pada rekaman suara kokpit, atau cockpit voice recorder (CVR) kotak hitam pesawat, tujuh hari pasca-kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.

Lokasi CVR diduga berada di 52 meter dari titik awal deteksi. CVR kotak hitam diduga tertimbun lumpur dasar laut.

Deputi bidang kesiapsiagaan Basarnas Brigjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengungkapkan pencarian bagian dari kotak hitam pesawat yang merekam percakapan di kokpit itu terkendala kondisi dasar laut yang berlumpur dan cukup dalam.

"Lumpur itu dalamnya satu hingga 1,5 meter, makanya yang tadi saya bilang besok pencarian akan difokuskan lagi di situ," ujar Budi pada Sabtu (04/11) malam.

Sebelumnya, Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengungkapkan tim SAR gabungan mendeteksi sinyal lemah dari apa yang diduga berasal dari Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air JT610.

Sinyal itu terdeteksi tak jauh dari kapal Victory milik Pertamina yang dikerahkan dalam pencarian black box Lion Air JT610.

"Tadi pagi kita sudah mendengar suara ping yang satu ini, walaupun agak lemah, tidak jauh dari kapal Victory. Kita mendengar itu ada di buritan kiri belakang dari kapal, kurang lebih jaraknya 50 meter," ujar Syaugi.

Dalam kotak hitam terdapat dua peranti kotak hitam, FDR (Flight Data Recorder) atau perekam data penerbangan dan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau perekam percakapan pilot.

Adapun FDR sudah ditemukan pada Kamis (01/11) lalu.

Badan pesawat dalam kondisi "rapuh"

Adapun pada hari keenam operasi pencarian, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan roda pesawat (landing gear), mesin dan dan puing-puing pesawat.

Landing gear serta mesin pesawat sudah terangkut dan dibawa ke posko JICT Tanjung Priok.

Tak hanya itu, satu lagi turbin mesin pesawat dan roda pesawat juga sudah terdeteksi. Namun, bagian yang baru ditemukan tersebut belum diangkat ke permukaan. Lokasi terdeteksinya tak jauh dari turbin pertama, yang telah diangkat pada Sabtu (03/02).

Selain itu, tim SAR gabungan juga sudah mendeteksi badan pesawat.

Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono menyebut badan pesawat dalam kondisi "rapuh".

"Kalau diangkat, mungkin sudah tidak bisa utuh lagi sehingga sekarang ini masih dirapatkan di sana," ujar Yudo kepada wartawan.

Tujuh korban berhasil diidentifikasi

Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Republik Indonesia (DVI Polri) kembali berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban Lion Air JT61. Hasil ini menambah daftar korban yang sudah teridentifikasi menjadi tujuh orang.

Kepala Operasi Tim DVI, Kombes Lisda Cancer mengungkapkan ketiga korban yang sudah diidentifikasi adalah Endang Sri Bagus (20), Wahyu Susilo (31) dan Fauzan Azima (25).

"Ketiganya berhasil diidentifikasi berdasarkan hasil sidik jari, medis dan properti," ujar Lisda.

Sementara, hingga Sabtu (03/11) malam, 31 kantong berisi bagian tubuh korban berhasil ditemukan, sehingga jumlah menjadi 104 kantong bagian tubuh korban.

31 kantong tersebut dibawa dan diserahkan ke RS POLRI Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi.


Tulis Komentar