Dunia

La Liga Ungkapkan Keberatan soal Kompetisi Antarklub Eropa yang Baru

Presiden La Liga, Javier Tebas.

GILANGNEWS.COM - Awal September lalu Andrea Agnelli berkata bahwa mulai musim 2021/22 akan ada kompetisi antarklub Eropa ketiga setelah Liga Champions dan Liga Europa. Kala itu Agnelli yang merupakan Presiden Juventus berbicara dalam kapasitasnya sebagai Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA).

"Meskipun belum ada persetujuan resmi dari Komite Eksekutif UEFA, 'lampu hijau' untuk menggelar kompetisi ketiga sudah diberikan dan ini akan membuat jumlah klub peserta menjadi 96 mulai musim 2021/22," kata Agnelli seperti diumumkan ECA lewat akun Twitter resminya.

Kabar tersebut akhirnya dikonfirmasi oleh UEFA sendiri pada awal Desember ini. Meski belum memiliki nama resmi dan untuk sementara baru disebut sebagai UEL2, turnamen anyar ini sudah ditentukan formatnya.

Setiap Kamis malam waktu Eropa, 32 tim akan bertanding dalam 8 grup. Setelah itu, turnamen berlanjut ke fase gugur dan seterusnya sampai final. Pemenang turnamen ini sendiri secara otomatis akan mendapat jatah Liga Europa musim depannya.

Menurut Presiden UEFA Aleksander Ceferin, turnamen antarklub ketiga ini diselenggarakan dengan semangat mendobrak eksklusivitas. "Kompetisi ini dilahirkan berkat pembicaraan berkelanjutan antara kami (UEFA) dengan klub-klub yang tergabung dalam Asosiasi Klub Eropa," kata Ceferin sebagaimana dilansir situs resmi UEFA.

"Ada tuntutan dari klub-klub untuk meningkatkan peluang mereka untuk berpartisipasi di kompetisi Eropa. Ini adalah pendekatan strategis kami dan sesuai dengan tujuan UEFA --untuk membuat kompetisi Eropa yang lebih berkualitas dan lebih inklusif," tambahnya.

Sejak diumumkan secara resmi oleh UEFA pembentukan turnamen antarklub level ketiga itu belum mendapat tentangan dari mana pun sampai akhirnya pada Kamis (13/12/2018) La Liga pimpinan Javier Tebas buka suara. Mereka menyebut bahwa keberadaan turnamen kelas tiga itu akan membahayakan masa depan sepak bola Eropa.

"Isu-isu fundamental yang berkaitan dengan kesehatan klub seperti penyusunan program, hak siar televisi, keseimbangan kompetisi di liga-liga nasional, serta hubungan antara liga domestik dan kompetisi antarklub Eropa telah diabaikan," kata La Liga dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, seperti dilansir Reuters, Tebas berujar, "Meskipun liga-liga Eropa telah menerima adanya kompetisi antarklub ketiga, UEFA tetap tidak berhak membuat keputusan sendiri tanpa memikirkan nasib liga-liga yang akan terpengaruh oleh situasi ini."

Saat ini Komite Eksekutif UEFA masih terus mematangkan rancangan kompetisi baru ini, seperti peningkatan jaminan pendapatan keuangan buat klub di Liga Europa dan UEL2. Sedangkan, untuk distribusi pendapatan serta detail lebih lanjut seperti nama, sistem koefisien, dan strategi pemasaran akan dirampungkan selama tahun 2019.


Tulis Komentar