Nasional

Aksi Cukur Rambut Fadli Zon untuk Sentil 'Pencitraan' Jokowi

Fadli Zon menggelar aksi potong rambut untuk menyindir Joko Widodo di Garut.

GILANGNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menggelar aksi cukur rambut di kawasan Danau Situ Bagendit, Garut, sebagai bentuk sindiran kepada Joko Widodo. 

Fadli sengaja melakukan aksi plagiat cukur rambut itu untuk menyuguhkan drama yang dia labeli sebagai cerminan aksi pencitraan Jokowi.

"Saya dan teman-teman merasa tergerak untuk melakukan hal yang sama. Biar rakyat lihat lebih gamblang pencitraan yang keterlaluan," ujar Fadli seperti dikutip media, Minggu (27/1).

Fadli dikenal kritis menanggapi kegiatan Jokowi yang dia anggap cenderung akal-akalan untuk mendongkrak pencitraan. Dia terkadang merespons kegiatan Jokowi dengan puisi-puisi sindirian, yang satu-dua di antaranya bahkan sudah digubah menjadi syair lagu.

Urusan pencitraan atau branding dalam politik memang pernah diakui Jokowi sangat berperan penting dalam jejak kariernya.

Jokowi pada September 2018 sempat mengulas kembali perjalanan kariernya mulai dari pengusaha yang tak terlalu dikenal di Solo, menjadi Wali Kota, menjabat Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Presiden Indonesia.

Seiring perjalanan Jokowi mendapati bahwa strategi berjualan produk dengan berjualan politik memiliki kemiripan.

"Saya lihat jualan produk sama jualan politik mirip-mirip. Harus ada diferensiasi dan branding," kata Jokowi di Jakarta Convention Hall, Gedung INews, Senin (17/9).

Jokowi diketahui menyempatkan diri untuk cukur rambut saat kunjungan kerja ke Garut, Sabtu (19/1),hanya berselang hari setelah debat Pilpres perdana.

Aksi cukur rambut massal itu berhasil mencuri perhatian dan menuai pro dan kontra publik. Sebagian pihak melontarkan pujian kepada Jokowi yang senantiasa 'merakyat', sebagian lagi mencibir dan mengecapnya sebagai aksi pencitraan.

Kegiatan Fadli Zon menggelar aksi sindiran potong rambut dianggap tak lebih dari ulah plagiator. Namun Fadli menegaskan esensi dari aksinya itu bertujuan untuk menunjukan ke masyarakat bahwa seperti itulah pencitraan yang selama ini dilakukan oleh Jokowi.

"Sebenarnya bukan plagiat, tapi tergelitik dengan aksi teatrikal potong rambut itu. Untuk menegaskan bahwa itu sebuah pencitraan yang brutal," kata Fadli.


Tulis Komentar