Nasional

8 Orang Meninggal Dunia, Sulsel Waspada DBD

Petugas melakukan fogging cegah DBD.

GILANGNEWS.COM - Delapan orang meninggal dunia akibat wabah demam berdarah dengue (DBD) di Sulawesi Selatan. Hingga akhir Januari, 658 orang dinyatakan positif DBD di Sulsel.

"Kalau kita melihat angkanya saat ini, kita sudah masuk pada tingkat waspada DBD karena angkanya ini terus meningkat dari ke hari. Data Posko DBD di Sulsel, sudah ada 658 kasus positif dan 327 suspek DBD, 8 meninggal dunia," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Bachtiar Baso, Jumat (1/2/2019).

Dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, angka penderita DBD tertinggi berada di Pangkep. Selama Januari, jumlah penderita positif DBD mencapai 157, sementara yang suspect sebanyak 190 orang, 3 di antaranya meninggal dunia.


Hingga kini, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangkep, masih merawat 9 orang pasien positif DBD. Semua pasien, baik yang telah sembuh maupun masih dalam perawatan, didominasi usia anak.

"Di Pangkep ini, DBD sebanyak 157 kasus, suspek 195, 3 orang meninggal. Sekarang yang masih dirawat di Rumah Sakit tersisa 9 pasien. Angka ini paling tinggi di Sulsel," lanjutnya.

Sejauh ini, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel maupun Pangkep, belum memberlakukan status Kondisi Luar Biasa (KLB) DBD. Mereka masih terus melakukan upaya untuk menekan angka penderita DBD. Meskipun, kondisi penyebarannya diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga Maret mendatang.

"Kalau dari cuaca, ini masih ada 2 bulan ke depan, kita waspada. Kita belum tetapkan status KLB karena syaratnya belum yah. Baik itu dari korban jiwa yang harus 49 orang ataupun data terjadi selama 3 tahun berturut-turut," paparnya.


Terkait hubungan DBD dengan pasca bencana banjir di Sulsel, pihak Dinas Kesehatan mengaku tidak bisa membuktikan korelasinya. Pasalnya, di beberapa wilayah yang justru parah terjadi banjir, malah angka penderita DBD-nya justru sedikit.

"Banjir kemarin kan hampir semua wilayah di Sulsel yah. Tapi ada kabupaten malah tidak ada laporan DBD-nya seperti di Pinrang. Nah yang parah banjirnya, misalnya di Makassar dan Gowa, malah jumlahnya sedikit yang DBD," sebutnya.

Dinas kesehatan mengimbau, agar semua pihak bisa bekerja sama menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, program fogging atau pengasapan bisa terus dilakukan secara fokus untuk menghindari wabah ini semakin meluas di masyarakat.


Tulis Komentar