Nasional

Ahok Dua Kali Singgung Risma, Bandingkan Surabaya dengan Solo dan Jaksel

Gilangnews.com - Pernyataan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) tentang Surabaya kembali menuai kontroversi. Setelah membandingkan dengan Solo, kini Ahok menyebut Surabaya hanya setara dengan Jakarta Selatan.
 
Pada awal Agustus lalu, Ahok mengatakan Surabaya lebih besar daripada Solo. Sehingga tak salah jika Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dapat memimpin Jakarta dengan baik. Nama Risma belakangan memang disuarakan untuk maju di Pilgub DKI menjadi pesaing Ahok.
 
"Seingat saya Bu Risma pernah ngomong, coba nanti dicek ya, kan Surabaya lebih besar dari pada Solo. Wali Kota Solo bisa jadi Presiden (Jokowi), masa Wali Kota Surabaya enggak bisa?" kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (1/8/2016).
 
Baca Juga: Ini Pernyataan Lengkap Ahok yang Dianggap PDIP Mengadu Domba Risma dan Jokowi
 
Pernyataan Ahok dianggap sebagai bentuk adu domba antara Jokowi dengan Risma. Bukan dari Risma langsung, melainkan dari Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Didiek Prasteyono.
 
"Sebagai seorang Gubernur dan juga calon Gubernur dari koalisi parpol non-PDIP, tidak seharusnya berusaha mengadu domba dua kader PDIP berprestasi, Ibu Risma dan Presiden Joko Widodo," ujar Didiek.
 
Sebenarnya Ahok sudah meminta maaf jika pernyataannya tentang Surabaya dan Solo ada kekeliruan. Ia memang mengatakan 'seingat saya' dan meminta agar wartawan untuk mengecek pernyataannya.
 
"Makanya saya bilang 'kalau nggak salah'. Saya minta maaf kalau salah ingat," ucap Ahok saat dihubungi, Selasa (2/8).
 
Setelah polemik itu sempat mereda, hubungan Ahok dan Risma kembali memanas. Kali ini berawal saat kandidat petahana ini berbicara soal keberhasilan Risma membangun trotoar yang bagus di Surabaya. Ahok merasa jika ingin membandingkan kinerja berdasarkan program, itu sebaiknya dilakukan pada obyek yang setara. Bukan antara Surabaya sebagai kota, dengan Jakarta yang merupakan provinsi yang sekaligus Ibukota negara.
 
"Misalnya Jakarta bagaimana ini, Jakarta beda banget sama Surabaya, Surabaya trotoarnya sudah rapi, Jakarta kok belum? Nah itu yang sehat (pembandingan antarkandidat Pilgub). Kita akan jelaskan kepada masyarakat, Surabaya itu cuma Jakarta Selatan. Gitu loh," ujar Ahok, Kamis (11/8).
 
Pernyataan Ahok ini ternyata langsung mendapat reaksi dari Risma langsung. Ia tidak terima dan merasa tersinggung atas ucapan Ahok. Risma pun meminta agar program-program pemerintahan tidak dikaitkan dengan panasnya situasi politik jelang Pilgub DKI.
 
"Ini bukan persoalan pencalonan gubernur, tapi sudah harga diri warga Surabaya. Surabaya itu uangnya (APBD) Rp 7,9 triliun, Jakarta katanya Rp 64 triliun. Tapi kami mengelola secara efisien. Dan di bawah trotoar itu ada yang mahal, ada box culvert," protes Risma di Balai Kota Surabaya menanggapi pernyataan Ahok, Kamis (11/8).
 
Risma terlihat cukup kesal. Bahkan ia menyebut Ahok sebagai orang yang sombong.
 
"Luas kami separuh Jakarta, Pak Ahok dibantu 5 wali kota. Aku sendiri di Surabaya. Fakta ini harus kusampaikan. Itu orang sombong. Warga Surabaya bisa marah dihina begitu. Aku kalau ngomong ya berbasis data," tuturnya.
 
Ternyata Risma merasa Ahok telah memojokkan dirinya. Padahal meski banyak disuarakan untuk menjadi lawan Ahok di Pilgub DKI, Risma mengaku lebih memilih untuk memimpin Surabaya.
 
"Kenapa Surabaya terus (yang diserang), Pak Ahok ndak usah takut kan incumbent. Kalau kerja 5 tahun bagus ya nggak usah takut," sebut Risma.
 
[P]
 
Sumber Detik.com


Tulis Komentar