Politik

Anggota Bawaslu Keguguran, Artana Hilang Ingatan, Tangan Beny Lepas

GILANGNEWS.COM - Musibah bertubi-tubi menimpa penyelenggara Pemilu 2019 di Bali. Seorang anggota Bawaslu keguguran dan dua Ketua Pengawas Kecamatan (Panwascam) mengalami musibah.

Ketua Panwascam Rendang Karangasem, I Gede Artana (51) hilang ingatan dan harus dilarikan ke RSU Sanjiwani Gianyar, Senin (6/5) siang.

Sedangkan Ketua Panwascam Selat Ketut Antara alias Beny mengalami kecelakaan hingga tangannya patah.

Beny yang berasal dari Juuk Legi, Duda Timur, Selat, Karangasem mengalami kecelakaan pada 22 Februari lalu usai rapat Panwascam di Karangasem.

Akibat kecelakaan itu, lengan kanan Artana lepas akibat ditabrak mobil saat melintas di jalan Kuta Bali, Sibetan.

Hanya saja Beny tidak tahu mobil apa menabraknya karena saat itu dia langsung pingsan dan baru sadar saat berada di RSU Karangasem.

Beny mendapat perawatan selama dua hari di RSU Karangasem dan saat ini belum pulih.

Beny masih harus menggunakan alat pelindung di tanganya.

Sementara itu Sekretaris Bawaslu Karangasem Gede Parwata mengakui kalau kegiatan Bawaslu dan Panwascam cukup padat pada pemilu kali ini. Energi dan pikiran mereka banyak terkuras.

“Ya ada yang mengalami tabrakan karena kurang konsentrasi, kelelahan,” ujarnya, sebagaimana dilansir Radar Bali (grup Jawa Pos/pojoksatu.id), Senin (6/5).

Terkait tanggungan biaya pengobatan untuk Panwascam yang mengalami sakit sejauh ini masih di kordinasikan Bawaslu Bali.

Dirinya mengaku sedang berjuang agar bisa mendapat santunan dan biaya pengobatan.

“Kita sudah ajukan agar yang sakit bisa mendapat santunan atau biaya pengobatan, selama ini mereka menggunakan biaya sendiri,” ujarnya.

Anggota Bawaslu Keguguran

Terpisah, satu anggota Bawaslu Karangasem juga terkena musibah. Dia adalah Ni Nyoman Triswati (31).

Triswati bertugas di TPS Desa Jungutan, Bebandem. Dia mengalami keguguran karena kelelahan saat bertugas sebagai pengawas TPS.

Dia bekerja mulai 17-18 untuk melakukan pengawasan perhitungan suara di TPS.

Tanggal 19 April Triswati kelelahan dan mengalami pendarahan.

Triswati sempat memeriksakan kondisinya 20 April dan oleh dokter dikatakan kalau dia keguguran dengan usia kandungan 1,5 bulan.

Triswati baru bisa mengecek kandunganya karena rumahnya cukup jauh dari dokter praktek.

“Dia bertugas melakukan pengawasan di TPS 6, Desa Jungutan,” ujar Parwata.

Sementara itu hal yang sama juga di katakan Ketua Bawaslu Karangasem Putu Gede Suastrawan.

Dia mengatakan ada tiga orang jaringan Bawaslu Karangasem yang mengalami musibah.

“17 April dia melakukan pengawasan sampai dini hari besoknya, sempat ada keluhan sakit pada perutnya,” ujar Suastrawan.

“Pada 19 April yang bersangkutan mengelami pendarahan. Ya dia mengalami keguguran karena kelelahan,” tambahnya.

Sementara itu soal santunan menurut Parwata sedang disusun juknis terkait hal itu.


Tulis Komentar