Nasional

Penasihat dan Direktur Pendidikan KPK Daftar Capim 2019-2023

Penasihat Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) Tsani Annafari.

GILANGNEWS.COM - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tsani Annafari ikut mendaftar ke panitia seleksi sebagai calon pimpinan untuk periode 2019-2023. Selain Tsani, juga ada nama Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Giri Supradiono yang mendaftar capim KPK.

Pendaftaran Tsani diketahui ketika dia terlihat keluar dari kantor Sekretariat Negara setelah memberikan berkas pendaftarannya. Pansel Capim KPK berkantor di Setneg selama proses seleksi.

Tsani mengaku mendaftar untuk pertama kali. Dia mengatakan telah mendapatkan dukungan dari pimpinan KPK saat ini.

"Bentuk penghormatan saya terhadap aspirasi yang disampaikan kepada saya dari rekan-rekan pegawai, penasihat maupun pimpinan. Jadi saya ke sini sepengetahuan kelima pimpinan dan juga dorongan dari beliau-beliau," kata Tsani kepada para wartawan, Kamis (4/7).

KPK sebelumnya akan mendaftarkan sembilan nama yang berasal dari unsur internal KPK sebagai capim KPK. Namun Tsani mengaku bukan bagian dari 9 orang tersebut. Ia menyatakan mendaftar secara pribadi.

Lebih lanjut, Tsani mengatakan ingin fokus pada bidang pencegahan dan manajemen organisasi jika terpilih sebagai pimpinan KPK.

"Terutama kita ingin intensifkan penggunaan sistem informasi, kita perlu KPK ini makin matang sebagai organisasi, kita ingin jadi contoh juga misalnya pengelolaan KPK harus punya e- budgeting yang bagus, bisa ditiru oleh lembaga yang lain," ungkapnya.

Alasan Mendaftar

Sementara, Giri Supradiono juga turut mendaftar ke Pansel Capim KPK. Dia sudah 14 tahun mengabdi di lembaga antirasuah. Giri mengaku ikut mendaftar karena ingin memberantas korupsi dari level terbawah, tak cuma pejabat.

"Banyak pejabat yang kena tapi kemudian banyak yang belum menyelesaikan korupsi yang di level bawah," kata Giri di kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (4/7).

Sama seperti Tsani, Giri juga mendaftar sebagai pribadi. Namun dia juga mendapat dukungan dari para pegawai internal KPK untuk ikut mendaftar. Secara umum, dalam makalah yang disertakan untuk mendaftar, Giri menyoroti sistem politik di Indonesia yang merupakan sumber utama praktik korupsi.

"Yang utama adalah kita harus memperbaiki politik itu. Politik ini berintegritas. Kalau politik ini murah kemudian insentif bagi pejabatnya bagus, tinggi dan yang terakhir adalah bahwa negara harus hadir dalam politik melalui pendanaan yang mencukupi," kata dia.

Selain Tsani dan Giri, sebelumnya Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan juga telah mendaftar. Dua komisioner KPK juga kembali mendaftar. Namun belum diketahui nama kedua komisioner yang akan mendaftar.

Pansel Capim KPK menyebut sampai pagi ini setidaknya 205 orang yang telah mendaftar. Mereka terdiri dari berbagai unsur. Pendaftaran akan ditutup, Kamis (4/7) pukul 16.00 WIB.

"Pengacara 43 orang, akademisi 40 orang, swasta 20 orang, jaksa/hakim 13 orang, Polri 9 orang, auditor 3 orang. Sisanya berasal dari berbagai latar belakang," ungkap Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih.


Tulis Komentar