Riau

Sudah 6 Hari, Kebakaran Lahan Gambut di Riau Belum Padam

Proses pemadaman kebakaran lahan di Riau.

GILANGNEWS.COM -  Kebakaran lahan gambut di Siak, Riau, sudah enam hari belum berhasil dipadamkan. Kebakaran ini pun menyebabkan asap tebal di sekitar lokasi.

"Hari ini tim Manggala Agni kembali ke lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman yang merupakan hari keenam," kata Kepala Daerah Operasi (Daops), Manggala Agni di Siak, Ihsan Abdillah, kepada media, Jumat (26/7/2019).

Ihsan menjelaskan lokasi kebakaran ini berada di wilayah areal perkebunan sawit milik salah satu perusahaan. Dia menyebut kebakaran lahan ini berawal dari api di lahan kosong milik perusahaan yang dibakar sehingga merembet ke perkebunan sawit tepatnya di Desa Sri Gemilang, Kecamaran Koto Gasib, Siak.

"Kita konfirmasi ke PT Wahana Sawit Indah, mereka menyebut lahan kosong di areal perizinannya dikuasai masyarakat lantas ingin membuka kebun sawit dengan cara dibakar. Itu kata mereka, kita tak tahu juga," kata Ihsan.

Luas area yang terbakar diperkirakan sekitar 25 hektare. Menurutnya, lahan yang terbakar ini adalah kawasan gambut yang dalam.

"Luas kebakaran kita perkirakan hanya sekitar 25 hektare. Persoalannya adalah, lahan yang terbakar ini merupakan kawasan gambut yang cukup dalam," kata Ihsan.

Ihsan mengatakan dalamnya gambut menimbulkan asap yang tebal. Dia menyebut api di atas permukaan tanah memang tidak terlibat, namun api terus membakar bagian bawah permukaan tanah sehingga muncul asap tebal.

"Lahan gambutnya cukup dalam. Ini menyulitkan tim kita juga untuk melakukan pemadaman di lokasi. Kalau sudah gambut terbakar, pemadamannya sangat sulit dan menimbulkan asap pekat," kata Ihsan.

Selain itu, timnya juga kesulitan mendapatkan air untuk proses pemadaman. Dia mengatakan kondisi air yang ada terbatas dan keruh sehingga mesin yang digunakan tak maksimal menyedot air.


"Kalau kotoran airnya terlalu banyak, mesin air kita tidak bisa bekerja maksimal. Akhirnya kita pindah cari lokasi yang ada airnya. Ini memang menyulitkan kita," kata Ihsan.

Untuk melakukan pemadaman di area ini, kata Ihsan, tim Manggala Agni juga meminta bantuan ke Satgas Udara dari Pekanbaru. Nantinya, pemadaman juga dilakukan lewat metode water bombing.

"Kita juga dibantu tim Satgas Udara untuk melakuka water bombing. Karena kita tim darat juga cukup kewalahan melakukan pemadaman karena minimnya air," pungkas Ihsan.


Tulis Komentar