Nasional

Investor Wait and See, Rupiah Terangkat ke Rp14.024 Dolar AS

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.024 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (31/7) pagi. Rupiah menguat 0,02 persen dibandingkan penutupan Senin (29/7), yakni Rp14.028 per dolar AS.

Pagi hari ini sebagian besar mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong melemah 0,02 persen, won Korea Selatan melemah 0,03 persen, baht Thailand melemah 0,04 persen, ringgit Malaysia melemah 0,04 persen, dan dolar Singapura sebesar 0,05 persen.

Samentara itu, di kawasan Asia, hanya yen Jepang dan peso Filipina yang menguat terhadap dolar AS dengan nilai penguatan 0,02 persen dan 0,11 persen.

Mata uang negara maju terbilang melemah terhadap dolar AS, seperti poundsterling Inggris sebesar 0,01 persen, euro sebesar 0,06 persen, dan dolar Australia sebesar 0,12 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelaku pasar masih menunggu untuk berinvestasi di dolar AS (wait and see) seiring pengumuman suku bunga acuan AS, Fed Rate yang akan diumumkan Rabu (31/7). Sebagian besar pelaku pasar percaya, The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.

"Sementara itu, Presiden AS Donald Trump terus mengkritik The Fed, melakukan tweet bahwa pemotongan suku bunga tidak cukup. Trump telah kritis terhadap bank sentral karena gagal memangkas suku bunga kecil lebih cepat," jelas Ibrahim, Rabu (31/7).

Kemudian, dari dalam negeri, pelaku pasar melihat prospek investasi masih menjanjikan setelah melihat data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mencatat realisasi investasi semester I tumbuh 9,4 persen atau lebih tinggi dibanding tahun lalu 7,4 persen.

"Dalam transaksi hari ini, rupiah akan menguat tipis, tapi dengan fluktuatif yang sempit seperti perdagangan kemarin. Range-nya berada di level Rp13.996 hingga Rp14.035 per dolar AS," jelas dia.


Tulis Komentar