Nasional

Kurangi Polusi, Jokowi Sarankan Anies Perbanyak Bus Listrik

Presiden Joko Widodo bakal menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menambah bus listrik untuk mengurangi polusi udara.

GILANGNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperbanyak moda transportasi umum berupa bus listrik guna mengurangi polusi udara di Ibu Kota. Dia mengaku bakal menyampaikan itu kepada Anies.

"Ya mestinya sudah dimulai, kita harus mulai segera, paling tidak (perbanyak) transportasi umum, bus-bus (listrik). Nanti akan saya sampaikan ke gubernur (Anies Baswedan)," kata Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/8).

Jokowi menyebut akan berkomunikasi dengan Anies agar penggunaan bus-bus listrik hingga taksi listrik di Ibu Kota ditingkatkan. Selain itu, lanjutnya, penggunaan motor listrik juga termasuk salah satu langkah yang bisa mengurangi zat polutan.


"(Perbanyak) bus-bus listrik, taksi listrik, sepeda motor (listrik) yang sudah bisa kita produksi, mulai listrik," tuturnya.

Mantan wali kota Solo itu menyerahkan sepenuhnya kepada Anies dalam mengatasi masalah polusi di Ibu Kota ini. Menurutnya, penerapan Electronic Road Pricing (ERP) juga bisa menjadi pilihan untuk diterapkan agar masyarakat menggunakan transportasi umum.

"Skemanya seperti apa? Terserah kepada gubernur. Apakah lewat electronic road pricing, yang segera dimulai, sehingga orang mau tidak mau harus masuk ke trasportasi umum massal," tuturnya.

Saat disinggung apakah perlu dilakukan modifikasi cuaca atau membikin hujan buatan sebagai langkah jangka pendek mengatasi polusi di Jakarta, Jokowi tak menjawab. Menurutnya, lebih baik ditanyakan kepada Anies selaku Gubernur DKI Jakarta.

"Tanyakan ke gubernur," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto menyatakan hujan buatan bisa dilakukan untuk mengatasi polusi udara.

Namun, menurutnya, Pemprov DKI Jakarta belum memutuskan untuk melakukan hujan buatan dalam mengatasi polusi udara. Padahal, kata Seto, BPPT siap membantu wilayah yang dipimpin Anies Baswedan itu dalam menciptakan hujan buatan.

"Enggak tahu saya, tanya Pemprov, entar saya salah ngomong, entar dibilang offside. Kita mah siap-siap saja kalau diminta, kan," tuturnya.

Jakarta menjadi sorotan karena dianggap sebagai kota paling berpolusi di dunia. Situs Airvisual menyebut Jakarta menempati peringkat teratas dengan kondisi udara tidak sehat, dengan Air Quality Index (AQI) di angka 160 alias tidak sehat, pada Kamis (1/8) per pukul 10.05 WIB

Rentang nilai dari AQI mulai dari 0 hingga 500. Makin tinggi nilainya menunjukkan makin tinggi pula tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti sedang, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.


Tulis Komentar