Riau

Pertamina Kucurkan Dana Rp 625 Juta Atasi Kebakaran di Riau

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - PT Pertamina (Persero) mengucurkan dana sebesar Rp 625 juta untuk menyukseskan salah satu program CSR yang bertajuk Kurikulum Sekolah Cinta Gambut. Hal itu dilakukannya sebagai upaya mengatasi masalah kebakaran lahan gambut yang sering terjadi di Provinsi Riau.

"Kurikulum Sekolah Cinta Gambut diinisiasi Pertamina sejak tahun 2017 dan telah diajarkan pada ribuan pelajar di Kabupaten Bengkalis. Program ini bertujuan lahirnya sekolah berwawasan lingkungan Adiwiyata dan juga melahirkan literatur tentang pengelolaan lahan gambut," ujar General Manager Refinery Unit II M. Dharmariza dalam keterangannya, Rabu (10/9/2019).

Dharmariza mengatakan Kurikulum Sekolah Cinta Gambut, diinisiasi Pertamina sejak tahun 2017 dan telah diajarkan pada ribuan pelajar di Kabupaten Bengkalis. Program ini bertujuan lahirnya sekolah berwawasan lingkungan Adiwiyata dan juga melahirkan literatur tentang pengelolaan lahan gambut.

"Untuk menyukseskan program ini, lanjut Dharmariza, Pertamina telah mengucurkan dana CSR sebesar Rp 625 juta yang disalurkan kepada 25 sekolah dengan menjangkau 3.750 siswa dan guru di Kabupaten Bengkalis," jelasnya.

Dalam pelaksanaan kurikulum Sekolah Cinta Gambut, Pertamina juga menggandeng kelompok-kelompok binaan yang lain sebagai lokasi pembelajaran bagi siswa, seperti Arboretum Gambut, Pertanian Nanas Terintegrasi, hingga Area Konservasi Mangrove.

"Pertamina juga terus mendukung sekolah untuk memiliki green house sebagai materi pelajaran lingkungan serta mendorong sekolah untuk bekerjasama dengan Kelompok Binaan CSR seperti Pengelola Arboretum Gambut dan Konservasi Mangrove untuk dijadikan sebagai sarana pembelajaran siswa," tuturnya

Menurut Dharmariza, sejak digulirkan Progam Sekolah Cinta Gambut, banyak sekolah yang mendapat apresiasi di bidang lingkungan. Salah satunya SDN 03 Bukit Batu terpilih sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi tahun 2018.

Tak hanya itu, salah satu siswa SDN 03 Bukit Batu juga terpilih mewakili Kabupaten Bengkalis di Malam Penganugerahan PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, di Jakarta pada tahun 2018.

Kini Kurikulum Sekolah Cinta Gambut sedang dipersiapkan untuk hadir dalam platform digital yaitu berbasis website sebagai E-Learning Lingkungan Pertama di Indonesia.

Dharmariza berharap, Kurikulum Sekolah Cinta Gambut yang saat ini telah dimanfaatkan di sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Bengkalis, bisa semakin luas dampak pemanfaatannya di berbagai daerah yang rawan kebakaran lahan dan hutan, seperti Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan.

"Bahkan, menariknya ada salah satu siswa yang berhasil membuat motif batik bakau Sungai Pakning dan kini telah mendapatkan hak cipta," tandasnya.


Tulis Komentar