Riau

Kabut Asap Halangi Penglihatan, Gubernur Riau Didesak Pulang dari Thailand

Kabut asap di Pekanbaru makin pekat.

GILANGNEWS.COM - Kabut asap kebakaran hutan mengepung Provinsi Riau, beberapa hari terakhir ini. Kabut asap yang membuat warga tak nyaman ini membuat sejumlah mahasiswa melakukan pergerakan menuntut Gubernur Riau Syamsuar untuk pulang dari Thailand.

Kondisi Riau pada Kamis (12/9) sangat parah. Jarak pandang sebelumnya tembus 1 Km, hari ini di sejumlah tempat hanya tembus 300 meter. Tidak hanya jarak pandang yang semakin pendek. Kabut asap yang pekat membuat kondisi langit menguning. Partikel debu Karhutla semakin yang kian pekat membuat kondisi tampak menguning.

Bahkan, setelah pemprov meliburkan sekolah-sekolah, sejumlah kampus juga meliburkan kegiatannya. Bila dirujuk dari pantauan titik panas melalui satelit Terra/Aqua, Kamis (12/9), di Sumatera terdeteksi 1.316 hostpot. Dari jumlah itu, paling banyak terdeteksi di Provinsi Sumsel dengan jumlah 437. Selanjutnya Provinsi Jambi sebanyak 420 hotspot. Posisi Riau terdeteksi 279.

"Kita akui Riau saat ini berasap karena Karhutla. Namun kondisi asap ini kian parah karena ada kiriman asap dari Jambi," kata Wadan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger kepada wartawan, Kamis (12/9/2019).

Menurut Edwar, bila Karhutla di Jambi terus membara, maka imbasnya asap mengarah ke Riau. Karena kondisi angin dari arah Jambi memasuki wilayah Riau.

"Jambi semakin membara, semakin banyak asap menuju ke tempat kita. Jika Jambi tidak ditangani Riau kembali berasap," kata Edwar.

Namun, saat warga Riau disesaki asap pekat, Gubernur Syamsuar malah berada di Thailand. Mahasiswa pun geram dan mendesak Syamsuar untuk segera pulang dari Thailand.

Orang nomor satu di Riau itu dinilai kurang peduli terhadap kondisi asap yang kian parah di Riau. Apalagi saat ini dunia pendidikan lumpuh total. Dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA, siswa diliburkan karena asap.

"Mestinya dia (Gubernur) membatalkan acara itu, karena kondisi di tempatnya lagi darurat karhutla dan asap," kata mahasiswa peserta demo, Irul Hadi, saat melakukan aksi demo di Depan Kantor Gubernur Riau, Kamis (12/9) sore.

Menanggapi tudingan negatif atas keberangkatan Gubernur Riau Syamsuar ke Thailand, pejabat Humas Pemprov angkat bicara. Kepala Biro Humas dan Protokol Firdaus menjelaskan Syamsuar di Thailand dalam rangka Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indonesia Malaysia-Growth Triangle (IMT-GT) di Krabi, Thailand.

"Gubernur diundang sebagai delegasi Indonesia pada pertemuan tingkat menteri yang dipimpin langsung Menko Perekonomian Darmin Nasution. Pertemuan dilaksanakan 10-12 September," ujar Firdaus kepada wartawan.

Firdaus membantah bila dikatakan pertemuan di Thailand tersebut dalam rangka menghindari asap yang terjadi di Riau. Sebab, undangan ke luar negeri itu disampaikan pada 8 Agustus 2019.

"Walau saat ini ada karhutla dan asap, Gubernur Riau tetap berkoordinasi dengan Tim Satgas dan terus memantau perkembangan yang terjadi. Apalagi kan ada Pak Wagub, jadi tidak ada masalah," kata Firdaus.


Tulis Komentar