Nasional

Satu Orang Pendaki Meninggal di Gunung Semeru

Porter berjalan menuruni 'Tanjakan Cinta' di kawasan Gunung Semeru, Jawa Timur, Selasa (31/12/2013). Para porter yang tinggal di sekitar Semeru turut kecipratan berkah dengan kedatangan ratusan pendaki yang merayakan pergantian tahun di gunung berketinggi
Gilangnews.com - Seorang pendaki kembali meninggal saat menempuh perjalanan di gunung Semeru, Jawa Timur.
 
Pendaki yang meninggal itu diketahui bernama Sahat M Pasaribu (23) asal Sidamukti, RT 3 RW 22, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok.
 
Ia dinyatakan meninggal pada Sabtu (8/10/2016) dini hari sekitar pukul 00.20 WIB saat menempuh perjalanan turun dari Pos Kalimati.
 
Perwakilan humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Antong Hartadi menjelaskan, korban memulai pendakian bersama 12 orang temannya pada Rabu (5/10/2016) sekitar 16.00 WIB.
 
Lalu pada pukul 21.30 WIB, rombongan sampai di Ranu Kumbolo dan mendirikan tenda untuk bermalam. Keesokan harinya, Kamis (6/10/2016) sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pos Kalimati.
 
Lalu pada pukul 16.00 WIB, rombongan tiba di pos terakhir sebelum menuju puncak Mahameru itu. Di sana, rombongan mendirikan tenda.
 
Lalu pada pukul 19.00 WIB, rombongan makan. Saat itu, korban mengaku tidak enak makan dan hanya makan sedikit.
 
"Pada saat makan, korban mengeluhkan masuk angin dan hanya makan sedikit. Korban lalu dikerokin oleh teman-temannya untuk mengurangi masuk angin," kata Antong melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (8/10/2016) malam.
 
Kemudian, pada Jumat (7/10/2016), tiga teman korban naik ke puncak Mahameru. Sementara yang lain menunggu di Pos Kalimati, termasuk korban.
 
Pada pukul 8.00 WIB, korban tiba-tiba keluar dari tenda dan muntah air. Pada pukul 10.30 WIB, rekan korban kembali masak untuk sarapan. Korban ketika itu hanya makan sedikit dan kembali muntah-muntah.
 
Korban sempat diberi teh tawar. Lalu pada pukul 12.30 WIB, rombongan turun. Namun sekitar 200 meter setelah turun, kondisi korban semakin parah dan wajahnya pucat. Korban lalu digendong oleh temannya. Korban juga ditandu hingga sampai di kawasan Jambangan pada pukul 16.00 WIB.
 
Di kawasan Jambangan, rombongan istirahat. Sementara dua teman korban melanjutkan perjalanan ke Ranupane untuk mendapatkan pertolongan.
 
Kemudian pada Sabtu (8/10/2016) dini hari sekitar pukul 00.09 WIB, tim evakuasi yang berjumlah empat orang tiba untuk menolong korban. Tim evakuasi lantas memberikan pertolongan dan memasang bantuan oksigen.
 
Sayang, tidak lama kemudian, pada pukul 00.20 WIB, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Pada pukul 01.30 WIB, korban dibawa ke Ranupane dan tiba sekitar pukul 09.40 WIB.
 
"Korban saat ini masih di RSU Lumajang menunggu keputusan keluarga. Pendakian Semeru tetap dibuka," terang Antong.
 
Dengan begitu, pada bulan Oktober ini, sudah ada dua pendaki Gunung Semeru yang meninggal. Pada Senin (3/10/2016) lalu, seorang pendaki asal Kampung Pengarengan RT 4 RW 12, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, juga meninggal saat melakukan pendakian di gunung Semeru.
 
Sumber: Kompas.com


Tulis Komentar