Warga Desa Terdekat Puncak Merapi: Gemuruh Terdengar Hampir Tiap Hari

Jumat, 06 November 2020 | 21:05:29 WIB
Kondisi Desa Tlogolele di lereng Merapi, Jumat (6/11/2020).

GILANGNEWS.COM - Status Gunung Merapi telah menjadi Siaga, sejak kemarin. Warga yang bermukim paling dekat dengan puncak Gunung Merapi di Boyolali mengaku hampir setiap hari mendengar suara gemuruh dari puncak.

"Suara gemuruh hampir setiap hari. Tadi pagi juga dengar suara gemuruh dua kali," kata Suryanto, warga Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, kepada wartawan Jumat (6/11/2020).

Suara gemuruh tersebut didengar warga dalam sehari bisa tiga hingga empat kali. Lamanya gemuruh sekitar satu menit, bahkan lebih.

  • Baca Juga Terungkap! Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar Diduga 2 Orang Naik Motor
  • Baca Juga Angkat Bicara! Kapolda Riau Sebut Pengamanan terhadap Masyarakat Selalu Berjalan
  • Baca Juga Breaking News! Bom Makassar, Walikota Ungkap Tak Ada Korban di Dalam Gereja Katedral
  • Baca Juga Sadis! Bom Bunuh Diri Terjadi di Gereja Katedral Makassar, Potongan Tubuh Berserakan
  • Hal senada dikatakan warga setempat lainnya, Untung Sulistyo. Dikemukakan, sejak aktivitas Gunung Merapi meningkat ini, hampir setiap hari terdengar suara gemuruh. "Semalam itu juga terdengar suara gemuruh. Kemarin itu malah siang (hari), belum ada satu jam malah tiga kali. Sering, hampir tiap hari," jelas Untung.

    Hingga saat ini warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi di wilayah Boyolali itu belum ada yang melakukan pengungsian. Warga menunggu instruksi dari pemerintah.

    "Kalau khawatir, ya khawatir sih. Tapi kita mengikuti (instruksi) dari pemerintah desa, sebaiknya bagaimana, kan mereka pasti sudah punya rencana. Kalau di sini (Desa Tlogolele) punya desa bersaudara. Kita mengikuti saja," lanjut Suryanto.

    Sejauh ini warga juga masih melakukan aktivitas normal. Namun demikian, mereka kini juga semakin waspada dan siaga. Jika terdengar suara gemuruh, warga akan keluar rumah untuk melihat situasi dan kondisi dari Gunung Merapi. Mereka pun sudah mengemasi barang-barang berharga dan surat-surat penting.

    "Sudah mengemasi barang berharga dan surat-surat penting, sudah saya masukkan ke tas. Jadi ketika ada instruksi mengungsi tinggal membawa saja," kata Suryanto.

    Saat ini, warga setiap malam juga melakukan ronda atau jaga malam secara bergiliran. Hal ini dilakukan juga untuk memantau kondisi aktifitas Gunung Merapi, sehingga jika terjadi peningkatan aktifitas akan cepat diketahui warga.

    Dukuh Stabelan merupakan dukuh paling tinggi di Desa Tlogolele. Dukuh ini hanya berjarak sekitar 3-3,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

    Untuk pengungsian jika terjadi erupsi, Desa Tlogolele telah menjalin kerja sama dengan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang sebagai desa bersaudara atau sister village. Jika terjadi erupsi, warga Tlogolele akan mengungsi ke Desa Mertoyudan.

    Terkini