x
Jokowi Ungkap Ada 215 Negara Rebutan Vaksin Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, DIY, Jumat (28/8/2020).

Jokowi Ungkap Ada 215 Negara Rebutan Vaksin Corona

Jumat, 28 Agustus 2020 - 16:48:48 wib | Di Baca : 1303 Kali

GILANGNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah tengah berupaya melobi negara yang memproduksi vaksin virus Corona atau COVID-19. Dia bercerita, ada 215 negara yang berebut bahan atau vaksin jadi virus Corona.

"Karena ini rebutan semuanya, ada 215 yang rebutan," ujar Jokowi saat memberi sambutan dalam acara penyerahan banpres produktif usaha mikro di Gedung Agung Yogyakarta yang disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (28/8/2020).

Loading...

Jokowi menceritakan Menteri BUMN Erick Thohir sudah ke Uni Emirat Arab dan China untuk memastikan Indonesia bisa mendapatkan bahan baku atau vaksin Corona. Jokowi mengaku optimis Indonesia akan mendapatkan jatah baik bahan baku dan vaksin jadi.

"Tapi saya meyakini, insyaallah di bulan Januari kita sudah mulai suntik vaksin (COVID-19 ke masyarakat) agar masuk ke (tata kehidupan) normal kembali," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan estimasi harga vaksin Corona yang diproduksi Bio Farma dengan bekerja sama dengan Sinovac asal China. Ia mengungkapkan, harganya berada di kisaran US$ 25-30 atau sekitar Rp 367.977-441.573 (Rp 14.716). Harga tersebut merupakan total untuk penyuntikan vaksin yang dilakukan sebanyak dua kali per orang.

"Perhitungan awal harga vaksin ini untuk istilahnya bukan per dosis tapi untuk satu orang, karena satu orang ini dua kali suntik, jeda waktunya dua minggu. Kurang lebih itu harganya US$ 25-30 range-nya tapi ini Bio Farma sedang hitung ulang," ungkap Erick dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (27/8).

Untuk memperoleh angka tersebut, pihaknya menjalin komitmen dengan China agar harga bahan baku per dosis vaksin di kisaran US$ 8 pada tahun 2020 atau sekitar Rp 117.803, dan di kisaran US$ 6-7 atau sekitar Rp 88.352-103.077 pada tahun 2021.

Tak hanya vaksin yang kerja sama dengan Sinovac, pemerintah juga fokus mengembangkan vaksin merah putih agar ke depannya tak bergantung terus pada produsen luar negeri.

"Kemarin di Perpres pengadaan vaksin ini pakai juga istilahnya darurat tapi bukan berarti kita ingin memberikan vaksin mahal. Karena vaksin ini jangka pendek, ke depan vaksin merah putih harus dilakukan. Oleh karena itu Presiden keluarkan Perpres tambahan pembentukan Tim Vaksin Merah Putih yaitu diketuai Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro, wakilnya Menkes, kebetulan saya juga wakilnya karena ada Bio Farma dan Kimia Farma," pungkasnya.


Sumber : detiknews.com
Editor :









Baca Juga Topik #Virus Corona
Loading...

Ikuti Terus GilangNews Melalui Sosial Media


GilangNews




BERITA TERKAIT
TUILIS  KOMENTAR
Loading...
BERITA SEBELUMNYA