x
Komisi IV Hearing Dengan Pengembang Villa KBH dan Sejumlah OPD
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru bersama  OPD Pemko, serta warga Villa Karya Bakti Hausing memperlihatkan surat kesepakatan pengembang merelakan tanah seluas jadi Fasos, dalam kunjungan lapangan, Selasa (20/10).

Polemik Fasos Warga di Kelurahan Air Hitam
Komisi IV Hearing Dengan Pengembang Villa KBH dan Sejumlah OPD

Rabu, 21 Oktober 2020 - 00:42:25 wib | Di Baca : 664 Kali

PEKANBARU- Setelah bertahun-tahun menjadi polemik antara warga yang tinggal di Villa Karya Bakti Hausing (KBH), di Jalan Karya Bakti Ujung Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, yang minta kepada pengembang untuk fasilitas sosial (Fasos), akhirnya terwujud. 

Melalui hearing Selasa (20/10), Komisi IV DPRD Pekanbaru memanggil developer perumahan KBH, serta sejumlah OPD terkait, yakni Dinas Perkim dan DPMPTSP Kota Pekanbaru. Hasilnya, pengembang mengikhlaskan dan diputuskan lahan seluas 9x25 meter untuk dijadikan Fasos komplek. 

Agar tidak menjadi persoalan di kemudian hari, penyerahan ini dilakukan di atas kertas bermaterai,yang ditandatangani oleh pengembang selaku pemilik lahan dengan warga komplek. Ini juga disaksikan anggota DPRD Kota Pekanbaru Komisi IV dan perwakilan dari Dinas Perkim dan DPMPTSP Kota Pekanbaru, serta pihak pengembang villa, saat kunjungan lapangan Komisi IV, setelah hearing sebelumnya. 

 Penandatangannya dilakukan di lokasi villa, di Jalan Karya Bakti Ujung Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki - Pekanbaru, setelah hearing di DPRD. 

"Akhirnya persoalan lahan fasos ini selesai. Pihak pengembang bersedia menghibahkan tanahnya seluas 9x28 meter untuk keperluan fasos masyarakat komplek villa yang sempat diributkan sebelumnya," kata Ketua Komisi IV Sigit Yuwono usai hearing. 

Hearing ini dipimpin Sigit selaku Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Sigit Yuwono, didampingi Wan Agusti, Nurul Ikhsan, Masni Ernawati dan Robin Eduar dan Rois. 

Dengan sudah dipenuhi tuntutan warga ini oleh pengembang, yang difasilitasi oleh komisi IV, Sigit mengaku bersyukur. Karena jika menilik ke belakang masalah nya sudah lama, namun selesai hari ini. 

Seperti diketahui, persoalan lahan Fasos ini terjadi pada tahun 2009 saat pembangunan villa akan dibangun. Dalam perjalanannya, warga hanya diberikan fasilitas umum saja oleh pihak pengembang, hingga akhirnya menuntut Fasos. 

Dengan selesainya persoalan ini fasos yang dikeluhkan oleh masyarakat ini, ke depan, dia meminta jika ada masalah jangan dibawa ke ranah hukum. "Ada masalah, selesaikan persoalan dengan jalan musyawarah dan mufakat," pinta sigit

Sementara itu, pihak pengembang Villa KBH, Budi Dermawan, membenarkan jika persoalan fasos ini sudah selesai. Pihaknya sudah merelakan lahan seluas 9X25 meter untuk dihibahkan menjadi fasos. 

Ditegaskan Budi, saat ini tidak ada persoalan dengan masyarakat. "Sebab kita membangun perumahan ini untuk memajukan perkembangan kota Pekanbaru ini," katanya. *

 

Teks foto:


Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru bersama warga Villa Karya Bakti Hausing (KBH), di Jalan Karya Bakti Ujung Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, kunjungan lapangan meninjau Fasos, Selasa (20/10). 

 

Tokoh masyarakat Villa Karya Bakti Hausing memperlihatkan surat tentang Fasos kepada anggota Komisi IV Robin Eduar, dalam kunjungan lapangan, Selasa (20/10). 

Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru bersama masyarakat Villa Karya Bakti Hausing, mengukur lahan yang akan dijadikan Fasos, dalam kunjungan lapangan, Selasa (20/10).

Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST, menunjuk lahan Fasos bersama warga Villa Karya Bakti Hausing, dalam kunjungan lapangan, Selasa (20/10).*
 


Editor :
Sumber : GN 1

BERITA TERKAIT
TUILIS  KOMENTAR
BERITA SEBELUMNYA